MALANG, Amuntaipost.com -- Pembunuhan sadis di Kabupaten Malang yang menimpa Sugiatin (40), warga Dusun Banjarsari RT30/RW03, Desa Sindurejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, kemarin petang menyisakan banyak cerita.
Diduga, saat korban meregang nyawa dihabisi pelaku, teriakan korban sempat terdengar ayah kandungnya, Satam (70). Menurut Satam, begitu menantunya Senan (43) memberitahu istrinya belum pulang kerumah meski hari menginjak sore, ia dan beberapa warga akhirnya turut melakukan pencarian.
"Anak saya memang sering merumput. Tapi, biasanya bersama suaminya," tegas Satam. Dia menuturkan, siang pukul 10.00 wib saat berada di ladang, dirinya mendengar teriakan suara orang minta tolong. Karena pendengarannya mulai menurun, ia masih sempat mencari asal suara teriakan.
Mendengar suara teriakan, Satam tidak mengenali jika suara itu, diduga berasal dari teriakan korban. Satam akhirnya mencari sumber suara teriakan ke arah utara.
"Saya dengar suara orang berteriak minta tolong. Tapi, saya cari ke sisi utara ladang saya kok tidak ada," kenang Satam saat menemui ratusan pentakziah di rumahnya, Minggu (3/6/2012).
Menurut dia, karena tidak ketemu, ia pun kembali bekerja. Baru kemudian disadari jika jasad korban yang juga anak kandungnya sendiri, tergeletak bersimbah darah di sisi selatan ladang tak jauh dari dirinya bekerja.
Sekadar diketahui, pembunuhan sadis menimpa Sugiatin. Ibu satu anak itu tewas dengan kondisi telanjang bulat. Leher korban nyaris putus. Kepala korban terus mengeluarkan darah segar saat dibawa ke Rumah Sakit Syaiful Anwar, Kota Malang, tadi malam.
Diduga, korban tewas juga diperkosa oleh pelaku. Pasalnya, saat kejadian tubuh korban ditemukan tertelungkup tanpa sehelai benang dan hanya ditutupi jaket warna biru yang diduga, milik pelaku. [yog/but]
Diduga, saat korban meregang nyawa dihabisi pelaku, teriakan korban sempat terdengar ayah kandungnya, Satam (70). Menurut Satam, begitu menantunya Senan (43) memberitahu istrinya belum pulang kerumah meski hari menginjak sore, ia dan beberapa warga akhirnya turut melakukan pencarian.
"Anak saya memang sering merumput. Tapi, biasanya bersama suaminya," tegas Satam. Dia menuturkan, siang pukul 10.00 wib saat berada di ladang, dirinya mendengar teriakan suara orang minta tolong. Karena pendengarannya mulai menurun, ia masih sempat mencari asal suara teriakan.
Mendengar suara teriakan, Satam tidak mengenali jika suara itu, diduga berasal dari teriakan korban. Satam akhirnya mencari sumber suara teriakan ke arah utara.
"Saya dengar suara orang berteriak minta tolong. Tapi, saya cari ke sisi utara ladang saya kok tidak ada," kenang Satam saat menemui ratusan pentakziah di rumahnya, Minggu (3/6/2012).
Menurut dia, karena tidak ketemu, ia pun kembali bekerja. Baru kemudian disadari jika jasad korban yang juga anak kandungnya sendiri, tergeletak bersimbah darah di sisi selatan ladang tak jauh dari dirinya bekerja.
Sekadar diketahui, pembunuhan sadis menimpa Sugiatin. Ibu satu anak itu tewas dengan kondisi telanjang bulat. Leher korban nyaris putus. Kepala korban terus mengeluarkan darah segar saat dibawa ke Rumah Sakit Syaiful Anwar, Kota Malang, tadi malam.
Diduga, korban tewas juga diperkosa oleh pelaku. Pasalnya, saat kejadian tubuh korban ditemukan tertelungkup tanpa sehelai benang dan hanya ditutupi jaket warna biru yang diduga, milik pelaku. [yog/but]
Sumber : beritajatim.com | editor : Antony Rahman