_________________________________________________________________________________________________________________________
SELAMAT DATANG di AMUNTAIPOST (Portal Blog Banua Amuntai)

Anda Pengunjung Ke

Minggu, 07 Juli 2013

"Sang Pengadil Yang Tak Lagi Adil"

Penulis : Antony Rahman
Wajah suram liga sepakbola negeri ini kembali menjadi semakin suram. Berpuluh - puluh tahun sepertinya tak ada perubahan yang berarti. Apa mau dikata inilah wajah sepakbola Indonesia, hiburan rakyat yang sungguh banyak memiliki beragam cerita menarik untuk dibicarakan. Satu yang paling menarik untuk dibicarakan adalah Sang Pengadil Lapangan Hijau. 

Sempat terlihat adanya perbaikan kualitas sang pengadil lapangan hijau. Tapi, kini tak jarang sang pengadil pertandingan sering bertingkah aneh, sehingga terkesan memihak pada sang empunya lapangan. Tamu hanya sekedar tamu yang datang untuk bertanding dengan target mampu meraih angka. Tuan rumah selaku empunya lapangan melakukan cara untuk mengamankan angka. Entah benar atau tidak, Pengadil dimanfaatkan untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Baik yang kasat mata bahkan ada yang terang-terangan. Ya inilah liga kita, tempat tim kesayangan berlaga. Semua kerja keras hanya untuk mencari sesuap nasi bagi keluarga, demi menghibur rakyat Indonesia dan demi kebanggaan tim. 

Inilah potret pengadil lapangan hijau, yang jujur dapat penghargaan terbaik dari semua pihak yang menginginkan terciptanya Fair Play, dan yang "main mata" dapat penghargaan berupa tambahan sesuap nasi dari empunya lapangan, tapi juga dapat kecamaan dari banyak pihak. Maka terciptalah Sang Pengadil yang tak lagi Adil hanya mementingkan kepentingan perut, tetapi lupa akan tugas mulianya.

Negeri ini punya Assosiasi sepakbola yang memiliki aturan/peraturan dan menaungi semua pihak yang terlibat dalam sepakbola, menaungi klub, pemain, pelatih, wasit, dan lainnya. Tapi apa kerja mereka di atas sana. Apakah mereka melihat fenomena yang terjadi terus menerus yang tak berujung ini ? Fenomena yang setiap waktu terus terjadi. 

Istilah FAIR PLAY dan RESPECT masih sekedar mimpi dan khayal yang terlampau tinggi jika kondisinya masih seperti ini.

Berita Populer