_________________________________________________________________________________________________________________________
SELAMAT DATANG di AMUNTAIPOST (Portal Blog Banua Amuntai)

Anda Pengunjung Ke

Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 13 Juli 2025

11 Kode Etik Profesi Guru (Tomlinson dan Little)



Kode Etik Profesi Guru

Profesi apapun, yang mengharuskan seseorang untuk mengambil tanggungjawab terhadap aspek kehidupan orang lain atas dasar pengetahuan dan keahlian khusus, maka masalah etika akan selalu muncul sehingga diperlukan suatu bentuk panduan untuk bertindak, terutama ketika harus mengambil tanggung jawab atas individu yang masih berusia di bawah 20 tahun. Termasuk di dalamnya adalah profesi guru, diperlukan Prinsip Etis Pengajaran untuk kalangan pendidik atau guru, terlepas dari apakah guru tersebut mengajar di lembaga pendidikan formal atau tidak, guru selayaknya harus menyampaikan gagasan dan prinsip moral.

Prinsip etika moral untuk profesi guru dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar yaitu: (I) etika terhadap ilmu pengetahuan; (II) etika terhadap peserta didik; (III) etika terhadap profesi.  

Tomlinson dan Little merumuskan kode etika prinsip profesi mengajar sebagai berikut:

Etika terhadap ilmu pengetahuan, guru harus memiliki: 

1. Integritas intelektual (intellectual integrity) menghormati hakikat ilmu; dan batang tubuh pengetahuan. 

2. Integritas kejuruan (vocational integrity) menghormati pengetahuan, keterampilan dan pengalaman profesional; hal ini mencakup tuntutan untuk tetap mengikuti perkembangan pengetahuan terkini, untuk memperluas wawasan dan repertoar keterampilan serta memadupadankan agar menjadi efektif secara pedagogis sejalan dengan keberagaman peserta didik dalam hal konteks dan latar belakang. 

3. Keberanian Moral (moral courage) menunjukkan kemandirian pikiran dan tindakan; hal ini mencakup kesediaan untuk mengajarkan materi pelajaran atau menggunakan metode yang tidak populer atau secara resmi tidak disukai, jika secara integritas  intelektual dan/atau integritas kejuruan sangat dibutuhkan.

Etika terhadap peserta didik, guru harus:

4. Mendahulukan kepentingan orang lain (altruism) membedakan dan menghormati kepentingan orang yang diajar; hal ini berarti menempatkan kepentingan-kepentingan tersebut di atas kepentingan mereka sendiri, menumbuhkan harga diri yang sesuai pada orang-orang tersebut, dan mengenali bahwa pendidikan adalah proses interaktif, bergantung pada kontribusinya peserta didik dan guru.

5. Tidak berpihak (impartiality) mengakui saling ketergantungan sosial; hal ini berarti menghindari dan mencegah eksploitasi terhadap satu individu atau kelompok. 

6. Memiliki Wawasan Kemanusiaan (Human Insight) menghormati keluarga dan keadaan sosial orang yang diajar; hal ini melibatkan kepekaan terhadap keberagaman, terhadap keberagaman pengaruh dan menghindari stereotip; serta berusaha untuk memastikan kesetaraan kesempatan pendidikan 

7. Memikul Tanggung Jawab Pengaruh (the Responsibility of Influence) melaksanakan dan menerima tanggung jawab atas pengaruh yang mungkin bersifat jangka panjang; hal ini berarti menyadari bahwa pengalaman di kelas akan membekas dalam ingatan anak-anak, sehingga guru perlu berhati-hati untuk meninggalkan jejak positif dalam  kehidupan anak yang diajar.

Etika terhadap profesi, guru harus memiliki: 

8. Kerendahan Hati (Humility) menyadari kekurangan diri sendiri; termasuk bersedia mengakui bahwa seseorang mungkin salah dalam kaitannya dengan pengetahuan dan perilaku. 

9. Kolegialitas (Collegiality) menghormati dan bekerja sama dengan rekan kerja profesional; hal ini mencakup mendengarkan dan belajar dari orang lain, serta menyadari bahwa setiap disiplin ilmu memiliki kesamaan dan perbedaan menerima tugas untuk bekerja sama demi kepentingan mereka yang diajar. 

10. Kemitraan (Partnership) mengakui dan menerima kontribusi mereka yang diajar dan rekan dalam mengajar; hal ini mencakup mempertimbangkan dan memanfaatkan sejauh mungkin, bakat dan keahlian mereka yang diajar, serta situasi sosial dan keluarga mereka. 

11. Tanggung jawab dan aspirasi profesi (Professional Responsibilities and Aspirations) bersedia mengedepankan nilai-nilai profesional, keahlian dan minat, dengan cara memberikan tanggapan secara terbuka mengenai kebijakan pendidikan; hal ini berarti berbicara dan menulis secara terbuka tentang dampak kebijakan publik untuk praktik pendidikan.

Sumber : Buku Ajar Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai, PPG 2025


Editor : Antony Anwari Rahman
Infografis : Antony Anwari Rahman

Kamis, 12 Juni 2014

Wisudawan Terbaik Ber-IPK 3,96 Memperoleh Tawaran S2 ke Inggris

Raeni yang memperoleh predikat lulusan terbaik UNNES dengan IPK 3.96, kini memperoleh tawaran beasiswa untuk studi S2 ke Inggris, berikut kisah selengkapnya berdasarkan yang tertulis pada laman resmi UNNES yang diterbitkan pada hari Rabu, 11 Juni 2014 pukul 17:49 WIB .



Kisah hidup lulusan terbaik Universitas Negeri Semarang (Unnes) 2014 Raeni mendapat perhatian luas dari masyarakat. Banyak anggota masyarakat yang mengapresiasi kecerdasan, kerja keras, dan kerendah hatiannya sehingga bisa memperoleh prestasi cemerlang.

Kepala Humas Unnes Sucipto Hadi Purnomo mengabarkan, sejumlah perusahaan menyatakan minatnya untuk merekrut sarjana pendidikan ekonomi ini bekerja. Selain itu, sebuah foundation juga menyatakan minatnya menyeponsori gadis kelahiran Kendal ini kuliah S2 di Inggris.

Kabar tentang Raeni pada mulanya dipublikasikan di laman unnes.ac.id, kemudian diberitakan media cetak. Kisah tentang Raeni juga tersebar melalui media sosial. Raeni juga baru saja menerima undangan dari NET.TV supaya menjadi narasumber pada acara Indonesia Morning. NET.TV ingin menghadirkannya sebagai sosok muda yang cerdas untuk memotivasi anak-anak muda lain di Tanah Air.

Dari Jakarta, Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum mengabarkan, pihaknya akan memfasilitasi Raeni untuk kuliah di S2 sebagaimana ia cita-citakan. Ia akan mengupayakan beasiswa bagi salah satu alumninya itu.

“Beasiswa itu kami upayakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tapi kalau pemerintah tidak bisa, maka kami yang akan siapkan,” katanya.

Bagi Fathur, Raeni telah memberikan pesan penting kepada kita bahwa pendidikan dapat menjadi alat memotong mata rantai kemiskinan. Pemerintah telah mengupayakan supaya anak-anak berpestasi dari keluarga tidak mampu dapat menikmati pendidikan tinggi.

“Di luar itu, yang paling penting dari diri Raeni dalah tentang pentingnya kesungguhan. Dia membuktikan kepada kita semua, kondisi keluarga yang berkekurangan tidak jadi kendala jika diiringi dengan tekad yang kuat,” lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Raeni adalah lulusan terbaik Unnes pada wisuda periode II 2014  dengan IPK 3.96. Ayahnya, Mugiyono, adalah tukang becak dengan penghasilan Rp10-50 ribu per hari. Untuk menambah penghasilan Mugiyono bekerja sebagai penjaga malam sebuah sekolah dengan gaji Rp450 ribu per bulan.

Raeni mendapat kesempatan kuliah setelah menerima beasiswa Bidikmisi. Ia berhasil merampungkan pendidikan S1 dalam 7 semester dengan IPK nyaris sempurna. Raeni juga dikenal aktif berorganisasi. Dosen-dosennya di Fakultas Ekonomi (FE) Unnes mengenalnya sebagai pribadi yang cerdas dan santun. Kepada kawan-kawannya ia tak segan mengakui bahwa dirinya adalah putri tukang becak. Bahkan saat mengikuti wisuda, Raeni tak malu diantar ayahnya menggunakan kendaraan roda tiga itu.


Sumber : unnes.ac.id
Editor : Antony Rahman

Sabtu, 24 Mei 2014

Sistem Pemantau Perkembangan Produksi Telur Itik Alabio (SP3TIA)


Penulis : Antony Anwari Rahman
Tahun : 2013
Kota Semarang



Sistem pemantau perkembangan produksi telur Itik Alabio (SP3TIA) adalah sebuah sistem yang memantau perkembangan produksi telur itik pada waktu setiap hari produksi dengan menggunakan sistem logika fuzzy pada aplikasi Matlab. Pada sistem logika fuzzy terdapat 2 data yaitu data inputan dan data hasil (output). Inputan SP3TIA terdapat data banyak pakan dengan kriteria (sedikit, cukup, banyak) dan banyak telur yang diproduksi dengan kriteria (sangat sedikit, sedikit, cukup, banyak, sangat banyak). Untuk hasil (output) adalah kriteria perkembangan (sangat buruk, buruk, cukup, baik, sangat baik). Sebagai sampel dibutuhkan 100 ekor itik Alabio dengan durasi 30 hari produksi telur yang didata setiap harinya. Dengan mengetahui hasil perkembangan produksi telur setiap harinya maka akan mudah untuk menentukan pemeliharaan itik Alabio selanjutnya.
 


Download File lengkap :  http://www.4shared.com/office/3iXEsMxCce/Pemantau_Perkembangan_Produksi.html

Sabtu, 26 April 2014

LMS Vendor Hosted : EDUonGo




Kronologi Sejarah Pembangunan EDUonGo
EDUonGo didirikan pada tahun 2012, oleh Ridvan Aliu sebagai co-founder dan Chief Executive Officer (CEO), Steven Yee sebagai co-founder dan Chief Operating Officer, dan Nicholas Scott (Nick Scott) sebagai co-founder dan Chief Financial Officer
Ketika Ridvan Aliu meluncurkan sebuah akademi pelatihan  mempersiapkan insinyur untuk bekerja pada Microsoft dan Amazon, dia menyadari bahwa perangkat lunak (software) yang tersedia tidak cukup untuk kegiatan pelatihan.
Dalam pelatihan, dia berkeinginan untuk mengajar di kelas menggunakan kolaborasi perangkat yang mudah digunakan, dan dapat mengatur kelas dengan cepat. Ketika, dia tidak bisa menemukan apa yang dibutuhkan, dia memutuskan untuk membangunnya .
Aliu bekerjasama dengan tim insinyur di negara asalnya Kosova (bekas bagian dari Serbia) untuk membangun EDUonGo. Dia bekerja sama dengan teman kuliahnya dulu, yaitu Nicholas Scott, dan perusahaan diluncurkan pada 2012 lalu. Setelah itu Steven Yee segera bergabung dalam pembangunannya.
Sistem ini adalah sebuah layanan sekolah, individu dan organisasi yang dapat diatur. Hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk mengelola dan menjalankan program. Hal itu dapat memberikan akses yang cepat dalam pengelolaan sistem manajemen pembelajaran. Perangkat lunak ini menekankan kolaborasi antara instruktur dan siswa dikelas dengan menggunakan model media sosial.
Tim ini memiliki tujuan sederhana yaitu untuk mengubah cara kerja sistem pendidikan di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Mereka membangun model baru untuk mengubah paradigma sistem pendidikan yang kurang baik dengan berinovasi membuat sistem pendidikan secara online.
EDUonGo bekerja melalui bagi hasil untuk kelompok-kelompok yang lebih kecil, dimana perusahaan mendapatkan 20 persen pendapatan dari layanan EDUonGo. Untuk organisasi yang lebih besar dikenakan model berlangganan, yaitu per-siswa per-bulan. Menurut Yee, perusahaan memperoleh peningkatan keuntungan pada tahun 2014.
Pada awalnya perusahaan bergerak dengan dana terbatas, kemudian pada tahun 2013 EDUonGo mendapatkan investor dari salah satu pelanggan terbesar mereka. Investor memberikan kepercayaan dalam memperluas bisnis dengan dana investasi yang besar.
Pendidikan online semakin ramai. Menurut Aliu, EDUonGo menawarkan sebuah sistem yang fleksibel dan dapat digunakan mulai dari kelompok pendidikan terkecil hingga perusahaan pelatihan terbesar di dunia


Biodata Penulis (2014)
Nama           : Antony Anwari Rahman
NIM             : 5302411236
Prodi (Jur)   : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (TE)

Berita Populer