Raeni yang memperoleh predikat lulusan terbaik UNNES dengan IPK 3.96, kini memperoleh tawaran beasiswa untuk studi S2 ke Inggris, berikut kisah selengkapnya berdasarkan yang tertulis pada laman resmi UNNES yang diterbitkan pada hari Rabu, 11 Juni 2014 pukul 17:49 WIB .
Kisah hidup lulusan terbaik Universitas Negeri Semarang (Unnes) 2014
Raeni mendapat perhatian luas dari masyarakat. Banyak anggota masyarakat
yang mengapresiasi kecerdasan, kerja keras, dan kerendah hatiannya
sehingga bisa memperoleh prestasi cemerlang.
Kepala Humas Unnes Sucipto Hadi Purnomo mengabarkan, sejumlah
perusahaan menyatakan minatnya untuk merekrut sarjana pendidikan ekonomi
ini bekerja. Selain itu, sebuah foundation juga menyatakan minatnya
menyeponsori gadis kelahiran Kendal ini kuliah S2 di Inggris.
Kabar tentang Raeni pada mulanya dipublikasikan di laman unnes.ac.id,
kemudian diberitakan media cetak. Kisah tentang Raeni juga tersebar
melalui media sosial. Raeni juga baru saja menerima undangan dari NET.TV
supaya menjadi narasumber pada acara Indonesia Morning. NET.TV ingin menghadirkannya sebagai sosok muda yang cerdas untuk memotivasi anak-anak muda lain di Tanah Air.
Dari Jakarta, Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum mengabarkan,
pihaknya akan memfasilitasi Raeni untuk kuliah di S2 sebagaimana ia
cita-citakan. Ia akan mengupayakan beasiswa bagi salah satu alumninya
itu.
“Beasiswa itu kami upayakan dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Tapi kalau pemerintah tidak bisa, maka kami yang akan
siapkan,” katanya.
Bagi Fathur, Raeni telah memberikan pesan penting kepada kita bahwa
pendidikan dapat menjadi alat memotong mata rantai kemiskinan.
Pemerintah telah mengupayakan supaya anak-anak berpestasi dari keluarga
tidak mampu dapat menikmati pendidikan tinggi.
“Di luar itu, yang paling penting dari diri Raeni dalah tentang
pentingnya kesungguhan. Dia membuktikan kepada kita semua, kondisi
keluarga yang berkekurangan tidak jadi kendala jika diiringi dengan
tekad yang kuat,” lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Raeni adalah lulusan terbaik Unnes pada
wisuda periode II 2014 dengan IPK 3.96. Ayahnya, Mugiyono, adalah
tukang becak dengan penghasilan Rp10-50 ribu per hari. Untuk menambah
penghasilan Mugiyono bekerja sebagai penjaga malam sebuah sekolah dengan
gaji Rp450 ribu per bulan.
Raeni mendapat kesempatan kuliah setelah menerima beasiswa Bidikmisi.
Ia berhasil merampungkan pendidikan S1 dalam 7 semester dengan IPK
nyaris sempurna. Raeni juga dikenal aktif berorganisasi. Dosen-dosennya di Fakultas Ekonomi (FE) Unnes mengenalnya sebagai
pribadi yang cerdas dan santun. Kepada kawan-kawannya ia tak segan
mengakui bahwa dirinya adalah putri tukang becak. Bahkan saat mengikuti
wisuda, Raeni tak malu diantar ayahnya menggunakan kendaraan roda tiga
itu.
Sumber : unnes.ac.id
Editor : Antony Rahman