POZNAN, Amuntaipost.com -- Pertandingan lawan Republik Irlandia, Selasa (19/6/2012) dini hari di Municipal Stadium, Poznan, akan menjadi penentu apakah juara dunia tahun 2006, Italia akan lolos ke perempat final Euro 2012 atau tidak. Jika masih ingin menjaga kans, Italia harus menang atas Irlandia. Dan berharap agar laga Spanyol dengan Kroasia tak berakhir imbang 2-2 atau lebih.
Saat ini, Italia berada di peringkat ketiga dengan dua angka hasil dua kali imbang lawan Spanyol dan Kroasia. Jika masih ingin menang, Gli Azzurri mau tidak mau harus menang dengan dengan selisih lebih dari dua gol. Tak cukup dengan kemenangan, Italia harus berdoa laga Spanyol dengan Kroasia berakhir imbang 2-2 atau lebih. Jika itu terjadi, harus angkat koper dari Euro 2012.
Meski nasib Italia masih tergantung dengan negara lain, kiper sekaligus kapten tim, Gianluigi Buffon sangat optimis negaranya lolos ke babak knock out. "Kami kami kecewa dengan hasil imbang lawan Kroasia. Sebab itu membuat nasib kami ditentukan oleh tim lain. Tapi saya meyakini kami masih bisa lolos ke babak berikutnya," tegas penjaga gawang asal Juventus ini.
Saat ini, Italia berada di peringkat ketiga dengan dua angka hasil dua kali imbang lawan Spanyol dan Kroasia. Jika masih ingin menang, Gli Azzurri mau tidak mau harus menang dengan dengan selisih lebih dari dua gol. Tak cukup dengan kemenangan, Italia harus berdoa laga Spanyol dengan Kroasia berakhir imbang 2-2 atau lebih. Jika itu terjadi, harus angkat koper dari Euro 2012.
Meski nasib Italia masih tergantung dengan negara lain, kiper sekaligus kapten tim, Gianluigi Buffon sangat optimis negaranya lolos ke babak knock out. "Kami kami kecewa dengan hasil imbang lawan Kroasia. Sebab itu membuat nasib kami ditentukan oleh tim lain. Tapi saya meyakini kami masih bisa lolos ke babak berikutnya," tegas penjaga gawang asal Juventus ini.
Buffon menyebut, jika ingin menjaga kans lolos ke perempat final, maka Italia harus bermain lebih agresif dan mencetak banyak gol ke jala Shay Given, kiper Irlandia. Kiper 34 tahun menambahkan, meski Irlandia sudah pasti tersingkir, namun Robbie Keane dan kawan-kawan adalah lawan yang tangguh dan sukar dijegal.
"Jelas mereka tak memiliki beban lagi, Tapi saya tegaskan, kami akan memperoleh kemenangan dan lolos ke babak perempat final," tegasnya.
Ketika dituntut untuk menang besar, Italia justru bermasalah dengan lini depan. Saat ini mereka baru mencetak dua gol. Kedua gol itu dilesakkan pemain pengganti, Antonio Di Natale dan Andrea Pirlo. Itu berarti, duet penyerang Mario Balotelli dan Antonio Cassano sangat mandul. Performa Balotelli tak seperti apa yang ia koarkan selama ini di media. Sedangkan Cassano angin-anginan.
Kabarnya, menjelang laga lawan Irlandia, pelatih Cesare Prandelli akan melakukan perombakan. Balotelli yang mandul akan digantikan Di Natale yang lebih subur, meski sudah masuk usia udzur. Kabarnya, Balotelli mengalami masalah dengan lututnya.
Kritik pun dilayangkan pada Balotelli atas penampilan buruknya di dua pertandingan. "Kami semua dapat melihat, dia tidak senang ketika dirinya diganti," ujar motor serangan Italia, Claudio Marchisio. Marchisio meminta rekannya untuk tidak terlalu banyak gocek dan membuang peluang yang didapat.
Jika dibandingkan dengan Irlandia, Italia jelas lebih diunggulkan. Tak hanya dalam materi pemain, head to head juga berpihak ke Gli Azzuri. Dari total 11 kali pertemuan, tujuh kali Italia menang, sedangkan Irlandia hanya dua kali. Dua pertandingan lainnya berakhir seri. Tapi, yang harus dicermati, dewi fortuna justru tidak berpihak ke Italia di tiga pertemuan terakhir.
Negeri Pizza sempat menelan dua kekalahan, dan pada pertemuan terakhir, 8 Juni 2011 lalu di laga persahabatan, Irlandia unggul 2-0. Dua gol pasukan Trapattoni dicetak Keith Andrews dan Simon Cox. Kemenangan terakhir Italia terjadi tahun 2005 silam. Saat itu Italia unggul tipis 2-1.
Meski tak diunggulkan karena sudah pasti tak lolos, pelatih Irlandia, Giovanni Trapattoni menegaskan timnya akan tampil habis-habisan. Sebab Irlandia juga mengincar paling tidak satu poin di laga ini. Trapattoni menegaskan, meski ia berasal dari Italia dan mantan pelatih Italia, namun bukan berarti ia akan membiarkan Gli Azzurri menang besar.
"Jika saya melakukan perombakan si starting line up, maka akan timbul kecurigaan bahwa saya membantu Italia," aku Mr Trapp, sapaan akrabnya. "Tapi saya tak akan melakukan itu. Saya akan menurunkan pemain terbaik untuk melawan Italia. Pemain yang memang pantas bertanding di Euro," tegas pelatih gaek ini.
"Jelas mereka tak memiliki beban lagi, Tapi saya tegaskan, kami akan memperoleh kemenangan dan lolos ke babak perempat final," tegasnya.
Ketika dituntut untuk menang besar, Italia justru bermasalah dengan lini depan. Saat ini mereka baru mencetak dua gol. Kedua gol itu dilesakkan pemain pengganti, Antonio Di Natale dan Andrea Pirlo. Itu berarti, duet penyerang Mario Balotelli dan Antonio Cassano sangat mandul. Performa Balotelli tak seperti apa yang ia koarkan selama ini di media. Sedangkan Cassano angin-anginan.
Kabarnya, menjelang laga lawan Irlandia, pelatih Cesare Prandelli akan melakukan perombakan. Balotelli yang mandul akan digantikan Di Natale yang lebih subur, meski sudah masuk usia udzur. Kabarnya, Balotelli mengalami masalah dengan lututnya.
Kritik pun dilayangkan pada Balotelli atas penampilan buruknya di dua pertandingan. "Kami semua dapat melihat, dia tidak senang ketika dirinya diganti," ujar motor serangan Italia, Claudio Marchisio. Marchisio meminta rekannya untuk tidak terlalu banyak gocek dan membuang peluang yang didapat.
Jika dibandingkan dengan Irlandia, Italia jelas lebih diunggulkan. Tak hanya dalam materi pemain, head to head juga berpihak ke Gli Azzuri. Dari total 11 kali pertemuan, tujuh kali Italia menang, sedangkan Irlandia hanya dua kali. Dua pertandingan lainnya berakhir seri. Tapi, yang harus dicermati, dewi fortuna justru tidak berpihak ke Italia di tiga pertemuan terakhir.
Negeri Pizza sempat menelan dua kekalahan, dan pada pertemuan terakhir, 8 Juni 2011 lalu di laga persahabatan, Irlandia unggul 2-0. Dua gol pasukan Trapattoni dicetak Keith Andrews dan Simon Cox. Kemenangan terakhir Italia terjadi tahun 2005 silam. Saat itu Italia unggul tipis 2-1.
Meski tak diunggulkan karena sudah pasti tak lolos, pelatih Irlandia, Giovanni Trapattoni menegaskan timnya akan tampil habis-habisan. Sebab Irlandia juga mengincar paling tidak satu poin di laga ini. Trapattoni menegaskan, meski ia berasal dari Italia dan mantan pelatih Italia, namun bukan berarti ia akan membiarkan Gli Azzurri menang besar.
"Jika saya melakukan perombakan si starting line up, maka akan timbul kecurigaan bahwa saya membantu Italia," aku Mr Trapp, sapaan akrabnya. "Tapi saya tak akan melakukan itu. Saya akan menurunkan pemain terbaik untuk melawan Italia. Pemain yang memang pantas bertanding di Euro," tegas pelatih gaek ini.
Editor : Antony Rahman || Sumber : Beritajatim