JOMBANG, Amuntaipost.com -- Meski pembangunan terus digenjot, namun jumlah rumah tak layak huni di Indonesia masih tercatat 4,8 juta. Kepastian itu dilontarkan oleh Menteri Perumahan Rakyat (Menpera), Djan Faridz, usai menghadiri wisuda sarjana di STIT-UW (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Urwatul Wutsqo) Bulurejo Kecamatan Diwek, Jombang, Sabtu (23/6/2012).
"Masih ada 4,8 juta rumah tidak layak huni di Indonesia. Namun demikian, jumlah tersebut akan berkurang, karena setiap tahun kita mengalokasi pembangunan rumah murah untuk rakyat," kata menteri yang juga politisi asal PPP (Partai Persatuan Pembangunan) ini.
Dia mengungkapkan, pihaknya terus mengurangi jumlah rumah tak layak huni tersebut. Caranya dengan membangun rumah murah seharga Rp 6 juta. Tahun ini, lanjut Menpera, pihaknya membangun 250 ribu rumah sederhana. Dari jumlah tersebut, 1.700 diantaranya dialokasikan untuk Kabupaten Jombang.
Di luar itu, Menpera mengatakan bahwa pihaknya juga akan membangun asrama bagi santri pondok pesantren. Pembangunan 80 asrama untuk santri tersebut sudah disetujui oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono.
Dia beralasan, pesantren sangat membutuhkan bantuan untuk pembangunan asrama itu. "Saya sudah keliling ke beberpa pesantren. Ternyata, satu kamar ukuran 3x3 meter dihuni 30 santri. Oleh karena itu, pembangunan asrama bagi santri juga cukup penting," ujarnya.
Disinggung masalah anggaran, dia mengatakan, setiap asrama yang akan dibangun, pemerintah mengaloaksikan dana sebesar Rp 15 Miliar hingga Rp 20 miliar. "Setiap asrama itu terdiri dari 300 kamar. "Tahun depan Insya Allah pembangunan asrama itu akan ditambah jumlahnya, yakni sebanyal 120 asrama," pungkas Faridz.
"Masih ada 4,8 juta rumah tidak layak huni di Indonesia. Namun demikian, jumlah tersebut akan berkurang, karena setiap tahun kita mengalokasi pembangunan rumah murah untuk rakyat," kata menteri yang juga politisi asal PPP (Partai Persatuan Pembangunan) ini.
Dia mengungkapkan, pihaknya terus mengurangi jumlah rumah tak layak huni tersebut. Caranya dengan membangun rumah murah seharga Rp 6 juta. Tahun ini, lanjut Menpera, pihaknya membangun 250 ribu rumah sederhana. Dari jumlah tersebut, 1.700 diantaranya dialokasikan untuk Kabupaten Jombang.
Di luar itu, Menpera mengatakan bahwa pihaknya juga akan membangun asrama bagi santri pondok pesantren. Pembangunan 80 asrama untuk santri tersebut sudah disetujui oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono.
Dia beralasan, pesantren sangat membutuhkan bantuan untuk pembangunan asrama itu. "Saya sudah keliling ke beberpa pesantren. Ternyata, satu kamar ukuran 3x3 meter dihuni 30 santri. Oleh karena itu, pembangunan asrama bagi santri juga cukup penting," ujarnya.
Disinggung masalah anggaran, dia mengatakan, setiap asrama yang akan dibangun, pemerintah mengaloaksikan dana sebesar Rp 15 Miliar hingga Rp 20 miliar. "Setiap asrama itu terdiri dari 300 kamar. "Tahun depan Insya Allah pembangunan asrama itu akan ditambah jumlahnya, yakni sebanyal 120 asrama," pungkas Faridz.
Editor : Antony Rahman || Sumber : Beritajatim