_________________________________________________________________________________________________________________________
SELAMAT DATANG di AMUNTAIPOST (Portal Blog Banua Amuntai)

Anda Pengunjung Ke

Rabu, 30 November 2011

Hati - hati !! Monyet pun naksir cewe seksi

Amuntaipost.com — Charmian Chen, mahasiswi asal Taiwan, tidak pernah menyangka bahwa insiden memalukan saat dua ekor monyet ekor panjang membuat atasan bikininya melorot justru membuat dia jadi tenar di dunia maya. Chen, yang kebetulan seorang model, mengunjungi kawasan Sacred Monkey Forest di Ubud, Bali, bulan lalu saat dua primata yang "kurang ajar" itu "menggerayangi" dia dan membuat atasan pakaiannya melorot.

Mahasiswi berusia 22 tahun itu sedang berlibur dan tengah memberi makan monyet-monyet ketika peristiwa tersebut terjadi. Dua monyet itu rupanya melihat ada biji jagung yang jatuh mengenai bagian atas tubuh Chen. Primata tersebut menginginkan biji jagung itu.

Meskipun Chen berusaha keras mengusir para monyet itu, salah seekor berhasil menarik bikini model itu hingga melorot. Chen pun jadi malu dan berusaha untuk menutupi dirinya sebaik mungkin dengan menggunakan tangannya.

Peristiwa liburan yang membuatnya malu dan terasa konyol itu justru telah membuat Chen jadi bintang tenar di internet. Foto-foto kejadian itu menjadi berita utama di Taiwan, sejumlah stasiun televisi meminta dia untuk tampil dan berbicara tentang kejadian tersebut. Foto-foto tersebut juga telah menyebar ke seluruh dunia, muncul di situs blog, forum, serta media di AS, Inggris, dan Eropa, demikian antara lain menurut Daily Mail dan The Sun, Selasa (29/11/2011).

Chen bilang, "Saya sedang berlibur dan pada awalnya foto-foto itu lucu saja. Namun, ketika saya kembali ke Taiwan, semua orang mencoba menambahkan saya sebagai teman mereka di Facebook. Saya berpikir, ini agak aneh."

Ia melanjutkan, "Kemudian salah satu dari mereka bilang, mereka sudah melihat foto-foto (saya) itu dan saya benar-benar terkejut. Hal berikutnya yang saya tahu adalah saya mendapat telepon dari stasiun televisi. Saya sedang berlibur di Bali, jadi saya tidak keberatan. Tapi, kembali di Taiwan, saya masih ingin belajar, jadi saya tidak ingin menjadi terkenal hanya karena payudara saya. Tapi sesungguhnya itu menyenangkan, orang mendatangi saya dan bilang 'you're the monkey girl' dan hal itu membuat saya tertawa."

Chen mengatakan, monyet-monyet itu, selain lapar, juga tertarik pada bikini-bikini yang dipakai banyak pengunjung. Dia menambahkan, "Saya pikir, ketika monyet-monyet itu menarik pakaian saya, itu karena ada jagung. Namun, staf taman itu mengatakan, pengunjung yang berbikini cerah memang menarik perhatian para monyet. Saya pikir, warna-warna cerah itu mereka kira mungkin buah. Saya tidak tahu tentang hal itu (sebelumnya), tapi sangat aneh ketika itu."

Courtesy of Kompas

Awas, Sering Menyundul Bola Bisa Merusak Otak!

Amuntaipost.com - Menyundul bola dalam olahraga sepak bola merupakan salah satu strategi untuk mengegolkan bola ke gawang. Namun berhati-hatilah, karena aktivitas menyundul bola terlalu sering berbahaya bagi otak.

Hal tersebut dibuktikan melalui pemindaian otak yang dilakukan pada 32 orang pemain bola amatir. Hasilnya diketahui pola kerusakan otak yang mirip dengan yang dialami pasien gegar otak.

Terlalu sering menyundul bola juga diduga menjadi pemicu tewasnya pemain bola Inggris, Jeff Astle (59) di tahun 2009. Ia didiagnosis menderita gangguan kognitif setelah bertahun-tahun jadi pemain bola profesional.

Hasil pemeriksaan koroner menunjukkan kematiannya dipicu oleh penyakit degeneratif pada otak akibat terlalu sering menyundul si kulit bundar.

Meski bola yang sekarang ini dipakai dalam sepak bola lebih ringan dibanding bola di era tahun 1960-an ketika Astle masih aktif bermain, tetapi sebenarnya masih cukup berat.

Seorang pemain bola bisa berlari dalam kecepatan 56 km/jam dalam permainan biasa dan lebih cepat lagi saat bertanding profesional. Namun banyak yang sangsi menyundul bola cukup kuat untuk menyebabkan cedera otak.

Dampak kumulatif

Dalam riset yang dilakukan oleh Dr.Michael Lipton dari Montefiore Medical Center, ia berusaha mengungkap dampak dari terlalu seringnya kepala menyundul bola.

Para peneliti menggunakan pemindai otak khusus yang dirancang untuk memvisualisasikan jaringan saraf dan otak. Sebanyak 32 partisipan studi ini ditanya seberapa sering mereka menyundul bola baik saat berlatih dan bertanding.

Hasilnya mereka yang paling sering menyundul bola, yakni 1.000 kali dalam setahun, memiliki tanda cedera traumatik pada otak yang lebih kentara. Ada 5 area otak yang cedera, yakni bagian otak depan dan belakang tengkorak kepala, Ini merupakan bagian yang memproses perhatian, ingatan, fungsi eksekutif dan fungsi penglihatan.

"Dampak negatif tersebut terjadi karena terlalu seringnya menyundul bola. Akibatnya adalah sel-sel otak mengalami degenerasi," kata Lipton.

Gangguan lain dari efek cedera tersebut adalah para partisipan memiliki hasil tes yang buruk dalam bidang kemampuan kogntif seperti memori verbal dan kecepatan bereaksi.

Courtesy of  Kompas

Senin, 28 November 2011

Sains - Akankah Neutrino Menggugurkan Einstein?

JENEWA, Amuntaipost.com - Adanya partikel yang bisa bergerak melebihi kecepatan cahaya tampaknya semakin bisa dibuktikan. Laboratorium Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) baru saja melakukan eksperimen ulang tentang kecepatan gerak neutrino.
Hasil eksperimen tentang pengukuran kecepatan neutrino pertama kali diumumkan September 2011 lalu. Hasil menunjukkan bahwa neutrino bergerak 20 per 1 juta lebih cepat dari kecepatan cahaya. Para ilmuwan melakukannya dalam program Oscillation Project with Emulsion-tRacking Apparatus (OPERA), dengan cara menembakkan neutrino dari laboratorium CERN di Jenewa ke Gran Sasso National Laboratory, Italia, menempuh jarak 730 kilometer di kedalaman 1400 meter di bawah tanah.
Hasil penelitian itu membuat geger karena selama ini dunia fisika meyakini, sesuai pendapat Albert Einstein, bahwa tak ada partikel yang bergerak melebihi kecepatan cahaya yang sebesar 299.792 kilometer per detik atau dibulatkan menjadi 300.000 km per detik. Beberapa kalangan ilmuwan menanggapi skeptis.
Ekeperimen ulang yang telah mendapatkan hasil sesuai eksperimen awalnya. CERN mengumumkan hasil eksperimen ulang ini pada Jumat (18/11/2011) lalu. Mereka mengatakan bahwa eksperimen ulang dilakukan dengan jauh lebih teliti. Ilmuwan benar-benar melihat waktu awal saat neutrino mulai ditembakkan.
"Pengukuran detail dan melihat implikasi yang mendalam dalam fisika, membutuhkan ketelitian yang tinggi. Hasil postif membuat kita makin percaya diri," kata Fernano Ferroni, predisen Institut Penelitian Fisika Nuklir Italia seperti dikutip AP, Jumat
Dengan hasil penelitian ini, kemungkinan kebenaran hasil penelitian CERN semakin bisa dibuktikan. Jika satu saja lembaga penelitian di luar CERN yang berhasil melakukan eksperimen analog dan mendapatkan hasil yang sama, maka keberanaran tentang neutrino bisa dibulatkan dan implikasinya akan menggugurkan pendapat Einstein. Akankah neutrino menggugurkan Einstein?

Courtesy of Kompas

Minggu, 27 November 2011

Mantap..Bersepeda ke Laut Merah

Jeddah, Amuntaipost.com — Gairah masyarakat untuk bersepeda tidak hanya di Tanah Air, sebagian masyarakat Indonesia yang tinggal di Kota Jeddah, Arab Saudi, kini juga sedang gandrung bersepeda.
"Komunitas sepeda di sini tergabung dalam Jeddah Onthel Club (JOC) yang dibentuk tahun 2008," kata Nordin Hidayat, salah seorang pendiri JOC.
Sama dengan di Indonesia, para pesepeda di Jeddah gowes bersama pada setiap akhir pekan. Namun, liburan akhir pekan di Arab Saudi adalah Kamis dan Jumat.
Ketika Kompas diajak untuk gowes bersama pada Jumat (25/11/2011), sekitar 12 orang bersepeda bareng ke pantai Laut Merah. Rombongan terbagi dua, sebagian berkumpul di Costa Cafe dan sebagian berkumpul di Coffee Bean.
Gowes bersama ini, antara lain, diikuti warga Indonesia yang bekerja di Jeddah, di antaranya Yusuf Maulana, Ridwan Nasution, Dicky, dan Nordin Hidayat. "Biasanya, JOC kalau gowes bareng lebih ramai karena barsama keluarga juga," kata Ridwan Nasution.
Udara pagi itu cukup sejuk ketika kami mengayuh sepeda bersama di jalan datar dan lebar dari Kota Jeddah menuju Laut Merah. Setiap menjelang musim dingin di bulan Desember, udara di Arab Saudi umumnya sejuk.
Saat melintasi Jalan King Abdul Azis di dekat bandara, banyak anak muda warga Arab yang kebut-kebutan menggunakan berbagai mobil sport. Sesekali mereka menengok kami yang sedang santai bersepeda.
Rombongan JOC kemudian beristirahat sejenak di Auto Mall, tempat show room berbagai merek mobil mewah.
Ketika sampai di pantai Laut Merah, kami kembali beristirahat sambil menikmati pemandangan Laut Merah. Meski sebutannya Laut Merah, sebenarnya hanya julukan.
Pantai ini banyak dikunjungi jemaah Indonesia, yang penasaran dengan Masjid Terapung di Laut Merah. Masjid itu berada di tepi pantai dan dibangun seperti masjid pada umumnya. "Ternyata, masjid ini tidak terapung di tengah laut," kata Hendra Yasmin, jemaah asal Provinsi Banten.
Rombongan JOC menyaksikan para jemaah Indonesia juga warga setempat yang sedang berlibur, duduk-duduk bersama keluarga di tepi pantai.
Sebagian pengunjung tampak memancing. Pemandangannya mirip seperti di Pantai Ancol, Jakarta. Bedanya, air Laut Merah relatif bersih dari kotoran.
Setelah menikmati pantai Laut Merah, kami pulang dengan bersepeda bersama lagi ke tempat pemberangkatan semula.
Warga Arab Saudi di Jeddah ataupun Mekkah tidak banyak yang bersepeda. Hanya ada satu-dua orang, itu pun anak remaja yang memakai sepeda BMX. Sebagian besar warga memilih menggunakan kendaraan pribadi karena harganya relatif murah.
Toko sepeda di Jeddah hanya ada satu, yakni Wheels Bike, yang hanya menjual satu merek sepeda yang didatangkan dari Bahrain. Warga Indonesia di Jeddah, umumnya membeli sepeda di Tanah Air.
Pengalaman bersepeda di Jeddah sungguh berharga karena warga Indonesia di sana masih meluangkan waktu untuk bersilaturahim dengan bersepeda bersama setiap akhir pekan. 


Courtesy of Kompas

Obama Tidak Suka Pakai AC

WASHINGTON, Amuntaipost.com — Presiden Amerika Serikat Barack Obama ternyata tidak suka menggunakan pendingin ruangan (AC) ketika berkendara, bahkan di saat musim panas pun. Hal itu diungkap ajudan pribadinya, Reggie Love, dalam wawancara dengan ABC News, Selasa (22/11/2011) malam.

"Yang paling menyiksa saya adalah dia (Obama) suka sekali naik mobil dengan AC dimatikan di saat musim panas," kata Love saat ditanya tentang kebiasaan Obama yang paling menyebalkan.

"Tentu saja saya kepanasan. Saya berkeringat. Rasanya mau pingsan," imbuhnya.
Menurut lelaki 30 tahun yang sering menjadi lawan tanding Obama saat bermain basket itu, suhu di dalam mobil saat itu mencapai 80 derajat fahrenheit atau sekitar 27 derajat celsius.

Cuaca hangat memang bukan hal baru bagi Obama karena dia menjalani masa kecil dan remajanya di wilayah tropis seperti Indonesia dan Hawaii. Suhu Oval Office, ruang kerja Obama, pun diatur agar tidak jauh berbeda dengan suhu rata-rata di Hawaii.

Beberapa waktu lalu Love mengumumkan bahwa dia akan meninggalkan posisinya sebagai ajudan Obama pada akhir tahun ini. Dia akan melanjutkan pendidikan ke Warthon School of Business Universitas Pennsylvania.

Padahal, lulusan Universitas Duke itu sudah mendampingi Obama sejak tahun 2006, ketika Obama masih menjadi Senator AS.

Menjadi asisten pribadi Obama selama itu, otomatis Love yang juga pemain basket dan football itu menjadi saksi keseharian Obama. Dia bertugas membawa barang-barang keperluan Obama.

Tahun lalu, sebelum memiliki iPad, Obama ditanya oleh seorang wartawan New York Times apakah dia memiliki gadget produk Apple. "Saya memiliki iReggie, yang membawa buku, koran, dan musik yang saya butuhkan," jawab Obama.

Reggie Love merasa bersyukur menjadi "penumpang dalam sebuah perjalanan yang menakjubkan". Dia mengaku bakal merindukan saat-saat bersama Obama, termasuk ritual malam hari ketika Obama menanyakan agenda esok hari.

"Saya pasti akan merindukan hal-hal itu. Dia seperti kakak bagi saya, seorang mentor. Saya banyak belajar tentang kehidupan dari dia," ucapnya.

 Courtesy of Kompas

Nama dan Panjang Jembatan Simpang Siur

Tenggarong, Amuntaipost.com - Apa sebenarnya nama jembatan yang runtuh di Tenggarong, Kalimantan Timur pada Sabtu (26/11/2011) pukul 16.20? Ada yang menyebutkan nama jembatan tersebut adalah Jembatan Tenggarong, Jembatan Kutai Kartanegara, ada juga yang menyebutnya Jembatan Mahakam II.
Selain masalah nama, panjang jembatan juga masih simpang siur. Ada yang menyebutkan panjang jembatan tersebut 400 meter, 580 meter, ada juga yang menyebut 710 meter.

Menurut Wikipedia, nama resminya adalah Jembatan Kutai Kartanegara, tapi dikenal juga dengan Jembatan Tenggarong atau Jembatan Mahakam II.

Disebutkan, Jembatan Kutai Kartanegara adalah jembatan yang melintas di atas Sungai Mahakam. Jembatan ini merupakan jembatan gantung terpanjang di Indonesia. Bentang bebasnya, atau area yang tergantung tanpa penyangga, mencapai 270 meter, dari total panjang jembatan yang mencapai 710 meter.

Jembatan tersebut merupakan sarana penghubung antara kota Tenggarong dengan kecamatan Tenggarong Seberang yang menuju ke Kota Samarinda.

Jembatan Kutai Kartanegara merupakan jembatan kedua yang dibangun melintasi Sungai Mahakam setelah Jembatan Mahakam di Samarinda dan dikenal sebagai Golden Gate-nya Kalimantan karena menyerupai jembatan di San Fransisco, Amerika Serikat. Jembatan ini mulai dibangun pada tahun 1995 dan selesai pada 2001 dengan kontraktor PT Hutama Karya yang menangani proyek pembangunan jembatan tersebut.

Jembatan tersebut juga merupakan akses menuju Samarinda ataupun sebaliknya yang dapat ditempuh hanya sekitar 30 menit. Melewati Jembatan Kutai Kartanegara ada pemandangan menarik yang dapat disaksikan, yaitu hamparan sebuah pulau kecil yang memisahkan Tenggarong dan Kecamatan Tenggarong Seberang, yaitu Pulau Kumala, sebuah pulau yang telah disulap menjadi Kawasan Wisata Rekreasi yang banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Di kawasan Jembatan Kutai Kartanegara juga terdapat Jam Bentong yang merupakan sebuah tugu yang terdapat taman-taman yang terlihat asri dan indah jika dilihat dari atas jembatan. Di dekat jembatan dibangun sarana olahraga panjat dinding sebanyak dua buah. Kawasan ini setiap sorenya selalu dipenuhi oleh pengunjung yang dapat menikmati keindahan Jembatan Kutai Kartanegara serta memandang Pulau Kumala dari kejauhan.
Courtesy of Kompas

Hanya 30 detik, Saat Jembatan Runtuh Banyak Motor Melintas

Tenggarong, Amuntaipost.com - Runtuhnya Jembatan Sungai Mahakam di Kutai Kartanegara, Kaltim, yang menghubungkan Tenggarong Seberang dengan Tenggarong Kota pada Sabtu (26/11/2011) pukul 16.30, terjadi hanya dalam waktu 30 detik.
Saat kejadian, jembatan itu sedang dalam perbaikan dengan pengencangan-pengenduran baut. "Tiba-tiba ada tali putus kemudian secara berantai tali lain juga putus. Runtuhnya jembatan hanya 30 detik," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, malam ini.
Selama perbaikan jembatan tidak ditutup, sehingga dengan lalu lintas yang ada, jembatan tidak kuat dan akhirnya ambrol. 
Kendaraan yang melintas saat Jembatan Mahakam II di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, runtuh kebanyakan sepeda motor. Selain itu, menurut warga sekitar, kendaraan yang lain adalah mobil, truk, dan minibus.
Jembatan Mahakam II runtuh sepanjang sekitar 500 meter pada Sabtu (26/11/2011) sekitar pukul 16.15 Wita. Korban kemungkinan akan bertambah karena banyak kendaraan yang melintas saat jembatan runtuh.
Sampai dengan Sabtu malam ini, jumlah korban tewas akibat runtuhnya Jembatan Mahakam itu mencapai empat orang.
Dari data Rumah Sakit Umum Daerah AM Parikesit Tenggarong, 4 korban tewas adalah Agus (25), Fairus (19), Alisia (1 tahun 6 bulan), dan satu orang belum teridentifikasi. Sementara lebih dari 20 korban luka-luka masih dirawat di RSUD.
Setelah sempat memberhentikan evakuasi karena kondisi jembatan labil, tim SAR kemudian melanjutkan upaya pencarian korban. Saat runtuh, jembatan masih dalam perbaikan dan sejumlah kendaraan yang melintas di jembatan tenggelam ke dalam Sungai Mahakam. 

Courtesy of Kompas

Sabtu, 26 November 2011

Pakai Mobil Kijang, Ditolak Masuk Istana ?!

Jakarta, Amuntaipost.com — Gaya hidup hidup mewah para pejabat negara yang kini menjadi perbincangan tak bisa mutlak dipastikan sebagai kehendak personal si pejabat.  Ada kemungkinan, situasi lingkungan "memaksa" mereka untuk mengondisikan diri agar diterima dengan mudah di suatu lingkungan tertentu.
Hal itu setidaknya bisa dibuktikan dengan cerita dari Mahadi Sinambela, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Kabinet Persatuan Nasional saat kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid. Suatu ketika, saat hendak masuk ke Istana Negara untuk memenuhi panggilan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia dilarang masuk lewat pintu utama oleh pasukan pengamanan Istana.
Bukan karena tidak membawa undangan atau melanggar aturan protokoler, satu hal yang menjadi masalah kala itu adalah ia mengendarai mobil niaga Toyota Kijang dan bukan mobil mewah "khas" pejabat.
"Saya harus muter dari Kantor Setneg. Karena mereka tahu saya dipanggil Pak SBY, saya dikejar, disuruh masuk (lewat pintu utama). Mungkin kalau mobil saya Lexus, nggak usah ditanya-tanya langsung masuk," kata Mahadi ketika diskusi Dewan Perwakilan Daerah (DPR) bertema "Betulkah Pejabat Negara Hedonis?", Jumat (18/11/2011).
Mahadi menambahkan, terkadang perlakuan berbeda antara pengendara mobil mewah dan mobil standar ditunjukkan oleh petugas keamanan di lembaga negara lain. "Kalau kita pakai mobil butut, satpam agak marah," katanya.
Dekan FISIP UIN Syarif Hidayatullah, Bahtiar Effendy, mengatakan, sikap hedonis para pejabat yang kerap ditunjukkan tidak hanya dengan memakai mobil, pakaian, atau asesori mahal. Menurut dia, pengawalan untuk menembus kemacetan juga merupakan sikap hedonis. "Forijder itu mengganggu sekali," kata Effendy.

Courtesy of Kompas

Menjadi Guru Itu Mulai dari Hati...

Jakarta, Amuntaipost.com — Tak banyak orang yang ingin menjadi guru. Terkadang ada yang memilih bekerja sebagai guru karena tak diterima atau tak mendapat pekerjaan di bidang lain. Padahal, menjadi guru adalah panggilan jiwa untuk mengabdi. Hal ini diungkapkan oleh pemerhati anak dan pendidikan, Slamet Raharjo, dalam acara Hari Guru Nasional di SDN II Cideng, Jakarta, Jumat (25/11/2011).
Jika ingin memilih profesi sebagai seorang guru, tetapkanlah hati terlebih dulu sebelum melangkah.
-- Wahyudin
"Banyak itu yang bekerja jadi guru karena tidak lulus dalam pekerjaan lain. Padahal keinginan untuk menjadi guru itu dimulai sejak awal, dengan memilih jurusan atau sekolah keguruan. Menjadi guru itu mulai dari hati," ujar Slamet.
Pengalaman banting setir dari cita-cita lain hingga akhirnya menjadi seorang guru ini dilontarkan juga oleh Kepala Sekolah SDN II Cideng, Wahyudin, yang telah 34 tahun menjadi seorang guru. Ia menyatakan, awalnya ia ingin menjadi seorang dokter, tapi karena kemampuan keluarga yang saat itu tak mendukung, ia pun memilih masuk sekolah khusus keguruan. Dari situ ia belajar mengabdi menjadi guru yang melimpahkan tenaganya untuk anak didiknya.
"Setelah 10 tahun mengajar saya tahu bahwa jalan hidup saya memang menjadi seorang guru. Oleh karena itu, generasi muda jika ingin memilih profesi sebagai seorang guru, tetapkanlah hati terlebih dulu sebelum melangkah," tutur Wahyudin.
Semakin sedikitnya jumlah generasi muda yang ingin menjadi guru membuat Wahyudin khawatir. Ia tak tahu, siapa lagi yang akan menggantikan sosok guru-guru masa depan yang bersedia mengabdi untuk anak-anak bangsa. "Apa yang terjadi 15 tahun ke depan jika tak ada yang ingin menjadi guru. Kita bisa ingat kisah ketika Perang Dunia II, saat kota Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom. Kaisar Jepang tidak bertanya berapa jenderal yang tersisa, tapi bertanya berapa guru yang masih ada dan dikumpulkan. Itu menunjukkan betapa pentingnya seorang guru," ucapnya.
Selain Wahyudin, pengalaman saat bercita-cita menjadi guru juga diungkapkan oleh Jamilah (45), seorang guru dari SD Jati Pulo, Jakarta. Jamilah menyatakan, sejak menginjak bangku sekolah dasar ia sangat kagum pada sosok guru. Ia ingin menjadi guru karena ia senang mempelajari karakter setiap orang, dalam hal ini siswa-siswi yang akan ditemuinya di sekolah. Oleh karena itu, ia mulai melibatkan diri untuk masuk dalam dunia pendidikan. Enam tahun ia menjadi guru taman kanak-kanak sebagai guru ekstrakurikuler. Melatih anak-anak menari dan menyanyi.
"Setelah itu, saya ingin menjadi seorang guru SD. Saya kemudian sekolah lagi di sekolah jurusan keguruan. Sambil mengajar di SD Jati Pulo. Alhamdulillah, saya berhasil menyelesaikan sekolah saya dan menjadi guru seutuhnya untuk mengabdi pada anak didik saya," tutur Jamilah.
Ditanya kendala menjadi seorang guru ia menyatakan hanya sesekali perbedaan pendapat antara guru dan orangtua. Terkadang guru ingin mengajarkan sopan santun maupun sikap baik terhadap anak. Tetapi orangtua belum tentu dapat mendukungnya. Ia menilai hal itu wajar adanya. Hanya itu kendala yang dihadapinya. Sisanya, ia bahagia menjadi seorang guru dan menikmati profesi tersebut. "Selama kita mencintai pekerjaan kita dan menjalankannya dengan hati, pekerjaan menjadi guru ini menjadi sangat berarti. Guru adalah pekerjaan mulia," sambung Jamilah.
Generasi muda jangan takut menjadi guru karena dibayang-bayangi gaji yang kecil. Menurut seorang guru dari SD Lemule, Jakarta Barat, Sintawati (60), guru kini mulai diperhatikan oleh pemerintah dengan memberikan tunjangan dan tambahan penghasilan melalui sertifikasi. "Kan, ada sertifikasi yang sangat membantu kami para guru. Pemerintah mulai memperhatikan itu, jadi sekarang nasib guru sudah sedikit lebih baik. Meskipun sertifikasi yang dicairkan sering terlambat," ujar Sintawati sambil tersenyum.
Nilai penting yang ingin dibagikan ketiga guru ini kepada generasi muda adalah guru adalah sebuah profesi. Melalui hatinya guru mengajar kebaikan untuk murid-muridnya. "Saya berharap pada guru-guru yang muda agar mereka mau mengajar dengan hati. Jangan melihat anak didik seperti botol kosong. Yang mana guru hanya mengisi mereka. Tapi, guru harus bertindak sebagai fasilitator mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak agar mereka menjadi manusia yang berguna," ujar Wahyudin. 

Courtesy of Kompas

Jumat, 25 November 2011

Tolong, Jangan Jadikan Guru "Kelinci Percobaan"

Jakarta, Amuntaipost.com - Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dibuat dengan semangat untuk memperbaiki kesejahteraan guru, meningkatkan kualitas, dan memberikan perlindungan, serta menghapus perlakuan diskriminasi terhadap guru.

Apa yang terjadi setelah enam tahun disahkannya UU guru tersebut?

Saat ini, sejumlah guru telah mengikuti program sertifikasi. Akan tetapi, belum seluruhnya dapat merasakan peningkatan kesejahteraan karena ada persyaratan teknis yang masih harus dipenuhi para guru tersertifikasi..

Ketua Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Suparman mengungkapkan, beberapa problem teknis yang mempersulit para guru antara lain adalah tidak terpenuhinya beban kerja mengajar 24 jam tatap muka, syarat menjadi guru tetap di perguruan/sekolah swasta, dan status honorer pada guru-guru tidak tetap di sekolah-sekolah negeri dan swasta.

"Belum semua guru disertifikasi, tiba-tiba muncul kebijakan baru sertifikasi yang semula dengan sistem penilaian portofolio, kini menggunakan sistem pelatihan," kata Suparman, Kamis (24/11/2011), di Jakarta.
Pemerintah harus menghentikan kebijakan yang menjadikan guru sebagai kelinci percobaan
Ia menjelaskan, perubahan sistem tersebut didasarkan pada penilaian bahwa kerap terjadi sejumlah kecurangan saat dilakukan pada saat proses penilaian portofolio. Padahal, menurutnya, jika dicermati kasus tersebut bukan hanya menunjukkan bobroknya kejujuran di kalangan guru, tetapi juga menunjukkan pemerintah yang secara sepihak melakukan perubahan sistem tanpa mengikutsertakan guru dalam proses perubahan kebijakan.

"Padahal UU guru mengamanatkan dengan tegas bahwa guru mempunyai hak untuk ikut serta dalam penentuan kebijakan pendidikan," ungkapnya.

Pada kenyataannya, menurut dia, hampir setiap kebijakan pendidikan, khususnya yang terkait dengan guru, pemerintah selalu menggunakan kekuasaannya untuk mengambil kebijakan-kebijakan secara sepihak yang secara langsung atau tidak langsung dapat saja merugikan guru. Salah satu bukti pemerintah mengambil kebijakan secara sepihak adalah ketika mengubah kebijakan sertifikasi portofolio pada guru-guru senior berusia di atas 50 tahun dengan masa kerja minimal 20 tahun.

Padahal, lanjutnya, PP 74 tahun 2008 tentang guru mengamanatkan guru dengan usia dan masa kerja tersebut secara otomatis dapat mengikuti portofolio tanpa harus berkualifikasi S-1 maupun D-4 terlebih dahulu.

Selain itu, PP 74 tahun 2008 juga mengamanatkan bahwa guru dalam jabatan mengikuti program sertifikasi dalam bentuk penilaian portofolio tetapi kenyataannya saat ini sistem tersebut dirubah secara sepihak oleh pemerintah dan mewajibkan semua guru mengikuti Pelatihan Sertifikasi, bahkan pelatihan tersebut diakhiri dengan ujian yang menyebabkan sejumlah guru tak lulus.

Ia menilai, secara sepintas kebijakan ini memang terkesan wajar. Terlebih kepiawaan pemerintah dalam membangun opini jika hal itu dilakukan demi untuk meningkatkan mutu guru.

"Padahal itu jelas pelanggaran terhadap peraturan pemerintah sendiri dan belum tentu menjamin peningkatan kualitas guru. Berapa banyak guru yang harus masuk karantina pelatihan dan kemudian meninggalkan jam mengajarnya di sekolah untuk memperjuangkan sertifikasi," urainya.

Untuk itu, ia mengusulkan jalan terbaik yang harus ditempuh pemerintah adalah bagaimana pemerintah pusat dan daerah dapat berkoordinasi untuk memberikan perlindungan kepada guru agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik tanpa dicampuri kepentingan-kepentingan yang tidak jelas.

Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional tahun 2011, DPP-FGII menyampaikan beberapa sikap yang diharapkan dapat menjadi perhatian pemerintah.

Pertama, pemerintah diminta menghentikan semua kebijakan  yang semakin mempersulit guru untuk mengembangkan diri, meningkatkan kesejahteraan dan kualitasnya.

Kedua, hendaknya pemerintah menghentikan tindakan-tindakan sepihak yang akan melahirkan kebijakan yang dapat merugikan guru dan pada akhirnya akan merugikan usaha-usaha guru untuk berperan melakukan perbaikan pendidikan nasional.

"Pemerintah harus menyertakan guru dan semua organisasi guru yang ada dalam setiap pengambilan kebijakan-kebijakan di bidang pendidikan dan pengelolaan guru," kata Suparman.

Ketiga, pemerintah didesak untuk secepatnya merealisasikan perbaikan kondisi kerja guru sekolah swasta dan guru honorer di semua sekolah dengan memberikan insentif maslahat tambahan sebesar minimal UMR ditambah dengan jaminan negara atas Jamsostek untuk asuransi kesehatan, kecelakaan dan tunjangan hari tuanya.

"Pemerintah juga harus menghentikan kebijakan yang menjadikan guru sebagai kelinci percobaan," ujarnya.

Selanjutnya, FGII juga mendesak agar pemerintah melanjutkan program sertifikasi dengan penilaian portofolio. Dan meminta kepada Presiden RI untuk mengevaluasi kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) karena membuat peraturan tentang guru, khususnya yang terkait dengan program sertifikasi dan beban kerja guru yang dinilai tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang ditetapkan oleh Presiden RI. 

Courtesy of Kompas

Yericho pemain muda penuh talenta berkiprah di Belgia

Jakarta, Amuntaipost.com Ada beberapa wajah baru dalam tubuh Tim Nasional Indonesia U-23 saat menghadapi Mitra Kukar di ajang uji coba, Kamis lalu. Salah satu dari pemain baru tersebut adalah Yericho Christiantoko yang didatangkan langsung dari Belgia untuk memperkuat tim yang akan menghadapi SEA Games XXVI, November mendatang.
Yericho memang baru bergabung dengan Egi Melgiansyah dkk. Pria kelahiran Malang tersebut baru tiba Selasa lalu. Meski baru bergabung, Yericho sudah tampak menyatu dengan rekan-rekan barunya. Hal itu terlihat saat dirinya turun bermain melawan Mitra Kukar.
Meski hanya bermain mulai menit ke-57, Yericho mampu bermain baik bersama rekan-rekannya dan bisa memberikan perbedaan di sisi kiri. Umpan-umpan yang terukur dan tusukan-tusukan yang sering merepotkan pertahanan lawan menjadi keistimewaan Yericho. Hal ini pula yang membuat dirinya menjadi andalan saat masih membela SAD Indonesia.
Bahkan, ia pernah menjadi incaran tim-tim Uruguay sebelum akhirnya memilih bergabung dengan SC Vise. Yang lebih membanggakan, beberapa pemandu bakat di Uruguay menilai karakter Yericho hampir mirip bintang asal Brasil, Roberto Carlos.
"Saya rasa crossing (umpan silang) adalah kelebihan saya sebagai seorang pemain," kata pemain yang mengidolai Roberto Carlos dan Alexander Pulalo.
Meski sudah mulai menunjukkan bakatnya, Yericho mengaku sempat kesulitan menyesuaikan diri dengan gaya permainan Timnas U-23. Selain karena tipe permainan Timnas U-23 berbeda dengan klubnya SC Vise, cuaca di Indonesia yang terbilang panas juga jadi kendala.
"Di sana (Vise), kami selalu menekan lawan dan umpan satu dua. Alur bolanya juga lebih cepat, berbeda dengan di sini yang agak lambat," jelas pemain berusia 19 tahun tersebut.
Bersama mantan rekan setimnya di SAD Indonesia, Syamsir Alam, Yericho memang menjadi harapan besar publik pencinta sepak bola di Indonesia. Pengalamannya yang pernah bermain di luar negeri diharapkan bisa memberikan pengaruh besar kepada Timnas U-23. Namun, Yericho tak mau jumawa. Ia tak bisa memberikan janji muluk selain berjuang sepenuh hati demi "Merah Putih". Pemain yang menimba ilmu di Arema Malang semasa mudanya ini hanya berharap bisa mengantarkan Indonesia mengulang sukses di SEA Games Manila 1991, yaitu dengan meraih mendali emas.
"Saya akan memberikan kemampuan maksimal sejauh yang saya mampu lakukan dengan Timnas U-23. Ini yang ingin saya lakukan bersama timnas jika nantinya terpilih," tuturnya.
Peluang itu ada. Pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan, mengungkapkan, ia siap memberikan kesempatan kepada Yericho dan juga Syamsir. Pasalnya, permainan keduanya dalam laga melawan Mitra Kukar yang hanya beberapa menit sudah bisa membuat Rahmad berkata puas.
"Performa keduanya saya belum melihat secara umum, tapi keduanya cukup punya peluang," kata Rahmad.
Umpan-umpan matang serta tusukan tajam Yericho dari sisi kiri akan dinanti untuk mengantar Timnas U-23 berjaya di SEA Games.

Data singkat Yericho
Nama  : Yericho Christiantoko
TTL    : Malang, 14 Januari 1992 (19 tahun)
Tinggi  : 167 cm
Posisi   : Bek kiri, Sayap Kiri
Karier  : Arema U-18 Tim Jatim U-15 2007
Timnas U-16 2008
Timnas U-17 2009
Timnas U-19 2007-2010
SAD Indonesia 2011 (Uruguay)
CS Vise (divisi 2 liga Belgia).

Courtesy of Kompas.com

Rabu, 16 November 2011

Patrich pemain Papua kebanggaan rakyat Indonesia

Jakarta, Amuntaipost.com Patrich Wanggai sesaat menjadi pemain paling fenomenal di skuad Tim Nasional U-23. Betapa tidak, penyerang asal Nabire itu mencetak dua gol saat "Garuda Muda" membantai Kamboja 6-0 dalam laga perdana penyisihan Grup A SEA Games XXVI di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (7/11/2011).

Kemampuan penyerang asal Persidafon Dafonsoro itu memang sudah terlihat menonjol dalam beberapa laga uji coba Timnas. Wanggai menjadi pencetak gol terbanyak untuk tim dengan mengoleksi sembilan gol.

Kecakapan di mulut gawang lawan kembali ditunjukkannya dalam pertandingan penyisihan yang digelar di Stadion GBK tadi malam. Wanggai membukukan dua dari enam gol yang membuat Indonesia meraih tiga poin pertamanya di ajang SEA Games.

Setelah Titus Bonai membuka keunggulan Timnas, Wanggai memperbesar skor melalui gol pada menit ke-29. Saat itu, Indonesia mendapat kesempatan melakukan tendangan bebas persis dari luar kotak penalti setelah pemain Kamboja, Pancharong, menekel Oktovianus Maniani. Wanggai maju sebagai eksekutor. Tendangan geledek dari kaki kirinya pun bersarang dengan indah di pojok kanan gawang Kamboja.

Penyerang kelahiran 27 Juni 1988 itu kembali membuat stadion bergemuruh jelang istirahat. Gol yang diciptakannya mengunci keunggulan "Garuda Muda" 4-0 hingga akhir babak pertama. Kali ini, perpaduan instingnya sebagai pemain bola profesional, postur tubuh, dan kerja sama yang baik dengan sesama pemain asal Papua, Stevie Bonsapia, dan Ferdinand Sinaga membuahkan satu gol dari sundulan kepala Wanggai.

"Aku juga enggak nyangka bisa mencetak gol dari tendangan bebas," kata Wanggai seusai pertandingan.

Begitu mencetak gol, Patty, panggilan akrab Patrich, berlari ke pojok kanan lapangan. Di depan puluhan juru foto, Wanggai merapatkan jarinya di depan dada seperti membentuk merpati terbang. Ferdinand juga ikut bergaya seperti Wanggai di belakangnya.

Selebrasi yang dilakukan Wanggai persis dengan selebrasi penyerang Chelsea, Nicolas Anelka. Foto Anelka dengan seragam Chelsea juga terpampang di profil BlackBerry Messenger-nya. Namun, ini tidak berarti Wanggai mengidolakan Anelka. Selebrasi milik Anelka semata-mata dilakukannya karena dirinya mirip dengan pemain berkulit hitam asal Perancis itu.

"Kata anak-anak, mukaku mirip Anelka aja, he-he-he.... Andik Vermansyah paling sering bilang begitu," kata Wanggai sambil tertawa.


Tak ingin kecewakan Papa di surga

Wanggai menyadari bahwa dia tak boleh cepat merasa puas. Dia berjanji untuk menunjukkan penampilan terbaik jika diberi kesempatan. Pasalnya, mantan penyerang Perseman Manokwari itu selalu memiliki keinginan dan semangat untuk membela Timnas.

"Harus lebih baik lagi di pertandingan kedua dan tidak cepat puas," tegas Wanggai.

Kemampuan Wanggai yang luar biasa tak pelak mendapatkan pujian dari Rahmad Darmawan. Di mata pelatih asal Lampung itu, Wanggai memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki penyerang lain, seperti visi yang sangat bagus untuk bermain.

"Kaki kanan dan kiri yang sama-sama hidup. Kita sudah lama tidak punya penyerang seperti dia (Patrich). Jika terus konsisten dan mau belajar, saya bilang dia akan jadi striker top Indonesia," pujinya.

Namun, ternyata cerita Wanggai untuk bermain bola tidak begitu mulus. Penyerang dengan tinggi badan 174 cm itu sempat dilarang bermain sepak bola oleh ayahnya, Benyamin Wanggai. Namun, setelah melihat kesungguhannya pada sepak bola, ayah dan ibunya pun memberikan izin.

"Papa suruh aku kuliah. Tapi namanya udah cinta sama sepak bola, jadi tetap mau main bola. Mama juga agak larang. Cuma aku ngomong ke Mama sama Papa, jadinya diizinin terus main bola," ungkapnya.

Kepercayaan dari ayah dan ibunya ini dijadikan Wanggai sebagai pelecut semangatnya hingga saat ini. Apalagi, ayahnya baru saja meninggal dunia pada 1 Oktober lalu akibat penyakit kanker. Oleh karena itu, jika Indonesia dapat menjuarai SEA Games di cabang sepak bola, Wanggai akan mempersembahkan medali emasnya bagi ayahnya yang telah tiada.

"Dia minta aku untuk tekun. Papa (jadi) semangat buat aku. Setelah Papa pergi, aku pikir aku harus buat Papa bangga di surga dan enggak mau kecewain Papa," tandasnya.

Data singkat Patrich Wanggai
Nama lengkap: Patrich Steve Wanggai
Nama panggilan: Pai
Tempat/Tanggal lahir: Nabire, 27 Juni 1988
Posisi: Striker
Klub: Persidafon
Karier:
PS Hasrat Abadi Nabire
Sumber Mas FC Nabire
PS Unipa Persewon Wondama
PON Papua Barat
Perseman Manokwari
Persidafon
Orangtua: (Alm) Benyamin Wanggai dan Ita Marini
Makanan kesukaan: Sayur kangkung, tempe goreng, bebek goreng, dan lele

Courtesy of Kompas.com

Sosok Bintang Sea Games 2011

JAKARTA, KOMPAS.com - Cabang sepak bola Indonesia memang sudah lama tidur di pesta olahraga terbesar Asia Tenggara ini. Padahal, Indonesia pernah disegani di ajang dua tahunan ini setelah tiga kali berturut-turut meraih emas, yakni SEA Games 1987, 1989, dan 1991. Sayangnya, sejak 1993 hingga kini, prestasi itu tidak pernah terulang.  
Harapan kembali membuncah dalam ajang SEA Games XXVI tahun ini meski langkah Indonesia untuk kembali menunjukkan kedigdayaannya di antara negara-negara ASEAN juga terbilang tidak mudah. Dalam babak penyisihan, Indonesia berada di Grup A bersama Malaysia, Singapura, Thailand, dan Kamboja. Grup ini disebut-sebut "grup neraka" karena Malaysia, Singapura, dan Kamboja adalah tim favorit juara.
Namun, terlalu prematur untuk "membunuh" peluang Indonesia di grup ini. Tim besutan Rahmad Darmawan itu cukup menjanjikan dengan pemain-pemain yang sangat bertalenta di semua lini jika melihat dari hasil laga-laga uji coba yang mengagumkan. Dari total 15 laga uji coba, Timnas memetik 11 kali kemenangan, 3 kali seri, dan sekali kalah.
Jika merujuk pada hasil laga uji coba selama ini, publik pantas memiliki ekspektasi besar. Apalagi,  Indonesia bermain di kandang sendiri dengan dukungan besar dari penonton. Kamboja akan menjadi ujian pertama Indonesia dalam mengemban misi meraih emas. Duel ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (7/11/2011) malam.
Dalam wawancara khusus dengan KOMPAS.com di Hotel Sultan, Jumat (4/11/2011) malam, salah satu punggawa timnas, Titus Bonai, pun tidak memungkiri tim kini sudah dalam performa yang baik dan nyaris tanpa kekurangan. Tim hanya perlu menjaga kekompakan saja. Oleh karena itu, Tibo, begitu Titus Bonai kerap dipanggil, mengaku yakin Indonesia bisa memenuhi harapan publik untuk meraih medali di SEA Games XXVI 2011.
Selain berbicara soal peluang Timnas, penyerang Timnas U-23 asal Persipura Jayapura ini pun mengungkapkan target pribadinya di SEA Games dan sosok penting di balik kariernya. Berikut wawancara khusus antara KOMPAS.com dengan Tibo.

Seperti yang diketahui, Anda baru bergabung dengan tim ini di pertengahan pelatnas. Tapi Anda terlihat cepat beradaptasi. Apa rahasianya?
Pertama begitu sampai belajar dulu dengan situasi yang ada di tim. Kedua, berbuat yang terbaik ketika diberi kesempatan saat berlatih.

Siapa teman dekat Anda di tim ini?
Dekat sama semua termasuk dengan Syamsir Alam. Dia menyapaku dengan baik. Malah panggil “Kakak”. Pelatih juga menyambutku dengan baik.

Penilaian Anda mengenai Rahmad Darmawan? Dia sangat baik. Dia adalah pelatih lokal yang saya kenal paling baik. Bukan paling baik saja. Cara dia melatih sama persis dengan Coach Jacksen (Pelatih Persipura Jayapura). Coach Rahmad bisa menyatukan pemain dari berbagai klub. Dia pelajari karakter, mengumpulkan kita, dan mengolah kita menjadi satu.

Apakah sebelumnya Anda pernah terpikir bisa membela Timnas?
Aku selalu punya keinginan membela Timnas. Ketika dipanggil, aku akan selalu bilang siap dan berbuat yang terbaik.

Sosok di balik karier Anda saat ini?
Istriku, Novalia Metiaman. Dari kita pacaran enam tahun, dia selalu memberi dukungan. Selain istri, orangtuaku juga selalu memberi dukungan.

Selain istri dan orang tua, siapa yang memberikan dukungan kepada Anda? Apakah legenda-legenda Papua memberikan dukungan kepada Anda selama mengikuti Pelatnas?
Mereka banyak telepon. Ada dari pelatih-pelatih lokal dan orang tua di sana. Mereka bilang supaya kami berlima yang dari Papua semoga sukses dan berbuat yang terbaik. Biar bangsa juga senang. Itu saja pesan dari mereka. Yang aku ingat juga pesan dari istri. Dia bilang sudah waktunya bagiku bekerja yang baik karena aku kepala keluarga. Apalagi, sudah punya anak. Jadi aku  harus berbuat yang terbaik. Itu saja yang aku selalu ingat.

Generasi Papua yang ada di tim ini jauh dari berita miring. Apa pendapat Anda soal itu?
Kalau pendapatku hal itu tergantung dari pribadi seseorang mau berubah. Aku tidak mau mengulangi kesalahan yang lalu.

Pelatih Rahmad baru akan mengungkapkan 20 pemain inti yang akan tampil di SEA Games jelang lawan Kamboja. Anda optimistis masuk tim inti?
Dari pribadiku,  tidak ada persaingan antarpemain. Tidak ada itu. Kalau soal peluang, tergantung dari pelatih saja. Dia mau percaya, aku siap. Tidak masalah kalau aku  tidak masuk. Yang penting aku mendukung tim ini dengan doa. Kalau tidak termasuk dalam 20, aku dukung saja. Tapi saya akan berbuat yang terbaik bila masuk.

Bagaimana  peluang Indonesia di Grup A? Pasti banyak orang bilang di Grup A, tim-timnya kuat. Aku juga sudah bilang bahwa tim di grup ini memiliki nama besar. Apalagi dengan Thailand, Singapura, dan lainnya. Bagi saya tidak masalah. Kita lihat di hasil akhir saja siapa yang lolos ke semifinal.

Menurut Anda, tim ini sudah sempurna?  
Kalau menurutku,  tim ini tidak memiliki kekurangan lagi. Tinggal jaga kekompakan saja. Jangan sampai kekompakan itu pecah. Pokoknya saling menjaga satu sama lain.

Lalu, apakah Anda memiliki ambisi pribadi di SEA Games?
Pertama, aku berserah kepada Tuhan. Aku  tidak mau sia-siakan kesempatan ini. Pokoknya, aku akan berbuat yang terbaik. Aku hanya akan mempersembahkan emas itu nanti buat bangsa ini.

Senin, 14 November 2011

Sejarah Kebudayaan Islam

Spanyol, Pusat Kekhilafahan dan Ilmu Sains Islam yang Kini Menjadi Negara Katholik .. 

          Pernah dengar tentang Tarian samba? atau penari Flamenco? atau pernah dengar tim sepak bola Real madrid dan Barcelona,dengan pelatihnya Jose Mourinho dan Guardiola, kemudian pemainnya seperti messi, CR 7, casillas, mezut ozil, Xavi Hernandez dan Andres Iniesta? atau pemain moto GP jorge Lorenzo? atau anggur Malaga? dan tentang pertandingan penuh nyali Matador? dimanakah semua itu berasal? ? ya, tidak lain dari negara yg yang begitu mendunia bernama Spanyol.... namun, siapa sangka negara dengan penduduk 95% beragama katholik ini pernah menjadi pusat Kekhilafahan dan sainstis Islam selama 8 abad... Bagaimakah zaman keemasan Islam disana sampai pembantaian 3 juta umat Islam oleh pasukan Salib yang dipimpin Sri Paus Paulus? Berikut siapsisnya:Sejarah penaklukan
Sebelum kedatangan umat Islam, daerah Iberia merupakan kerajaan Hispania yang dikuasai oleh orang Kristen Visigoth. Pada 711, Dalam usaha menaklukkan dan menguasai Spanyol, Dinasti Umayah mengirimkan tiga orang panglima perang Singa Padang Pasir sekaligus pahlawan Islam, mereka adalah Tharif bin Malik, Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nusair. Pasukan panglima Tharif bin Malik berangkat lebih dulu, panglima Tharif lebih tepat disebut sebagai perintis dan penyelidik. Dengan memimpin sebanyak lima ratus orang pasukan perang, Tharif dan pasukannya bergerak menuju Spanyol dengan menumpangi empat buah kapal yang disediakan oleh Julian (gubenur wilayah Septah ). Dalam penyerbuan itu Tharif tidak mendapatkan perlawanan yang berarti, setelah mendapatkan kemenangan ia pun kembali ke Afrika Utara dengan membawa harta rampasan perang.
Pada tahun 711 M, gubenur Afrika Utara Musa bin Nusair mengirim pasukan Islam ke Spanyol di bawah pimpinan panglima Thariq bin Ziyad dengan jumlah pasukan sebanyak tujuh ribu orang. Dengan menumpangi kapal yang dipinjamkan oleh Julian, Pasukan Thariq bin Ziyad sampai di tanah Spanyol. Sebuah gunung tempat pertama sekali Thariq dan pasukan nya mendarat dan menyiapkan pasukan, diberi nama Jabal Thariq (Gilbraltar). Dalam sebuah pertempuran disuatu tempat yang bernama Bakkah, Pasukan Thariq bin Ziyad berhasil mengalahkan raja Goliath dan adik nya raja Roderick dari kerajaan kristen Gothic ( Goth ) yang selama ini berkuasa di Spanyol. Setelah itu berturut-turut pasukan Islam berhasil menguasai kota-kota penting dan strategis lainnya seperti Cordova, Granada dan Toledo (ibu kota kerajaan Gothic). Sebelumnya panglima Thariq bin Ziyad telah mendapatkan tambahan pasukan dari gubernur Musa bin Nusair sebanyak 5000 orang pasukan, sehingga jumlah pasukan Islam seluruh nya berjumlah 12.000 orang . Sedangkan pasukan Kristen Gothic berkekuatan sebanyak 100.000 orang pasukan, dalam peperangan ini pasukan Islam mendapatkan kemenangan walaupun kalah dalam jumlah.
Dari Afrika, gubenur Musa bin Nusair juga bergerak menuju ke Spanyol. Beliau berhasil menaklukkan Sidonia, Karmona, Seville, Merida dan Orihuela. Selanjut nya Musa bin Nusair dan pasukannya bergabung dengan Thariq bin Ziyad di Toledo. Kedua tokoh Islam ini berhasil menguasai Sanyol utara dan hampir seluruh wilayah Spanyol mulai dari kota Saragosa sampai Navarre.
Pembaca Ababil yang budiman.. mungkin setelah membaca kisah sejarah di atas tadi, pasukan Islam begitu mudah menguasai Spanyol dan mendapatkan banyak kemenangan. Hal ini tidak terlepas dari beberapa faktor pendukung yaitu:
  1. Raja terakhir kerajaan Kristen Gothik Spanyol yaitu Roderick bersikap tidak toleran terhadap penganut agama lain. Seperti penganut agama Yahudi yang banyak dipaksa  masuk agama Kristen, yang tidak bersedia masuk agama Kristen dibunuh secara kejam.
  2. Tidak adanya persamaan hak, hilangnya keadilan dan kekejaman raja Roderick yang diluar batas perikemanusiaan, sehingga rakyat kecil merasa tertindas. Kedatangan pasukan Islam di Spanyol dianggap sebagai juru pembebas. Bahkan kemudian rakyat Spanyol sendiri memberikan bantuan kepada pasukan Islam.
  3. Terjadi perpecahan politik didalam negeri Spanyol, akibat nya gubenur Toledo yang bernama Witiza dan gubenur Septah yang bernama Julian balik mendukung pasukan Islam dan menyerang raja Roderick.
kekuasaan Islam terus berkembang hingga pada 719 hanya daerah Galicia, Basque dan Asturias yang tidak tunduk kepada kekuasaan Islam. Setelah itu, pasukan Islam menyeberangi Pirenia untuk menaklukkan Perancis, namun berhasil dihentikan oleh kaum Frank dalam pertempuran Tours (732). Daerah yang dikuasai Muslim Umayyah ini disebut provinsi Al-Andalus, terdiri dari Spanyol, Portugal dan Perancis selatan sekarang.
Pada awalnya, Al-Andalus dikuasai oleh seorang wali (gubernur) yang ditunjuk oleh Khalifah di Damaskus, dengan masa jabatan biasanya 3 tahun. Namun pada tahun 740an, terjadi perang saudara yang menyebabkan melemahnya kekuasaan Khalifah. Pada 746, Yusuf Al-Fihri memenangkan perang saudara tersebut, menjadi seorang penguasa yang tidak terikat kepada pemerintahan di Damaskus.

Keamiran dan Kekhalifahan Kordoba
Pada 750, bani Abbasiyah menjatuhkan pemerintahan Umayyah di Damaskus, dan merebut kekuasaan atas daerah-daerah Arabia. Namun pada 756, pangeran Umayyah di pengasingan Abdurrahman I (Ad-Dakhil) melengserkan Yusuf Al-Fihri, dan menjadi penguasa Kordoba dengan gelar Amir Kordoba. Abdurrahman menolak untuk tunduk kepada kekhalifahan Abbasiyah yang baru terbentuk, karena pasukan Abbasiyah telah membunuh sebagian besar keluarganya. Ia memerintah selama 30 tahun, namun memiliki kekuasaan yang lemah di Al-Andalus dan ia berusaha menekan perlawanan dari pendukung Al-Fihri maupun khalifah Abbasiyah.
Selama satu setengah abad berikutnya, keturunannya menggantikannya sebagai Amir Kordoba, yang memiliki kekuasaan tertulis atas seluruh Al-Andalus bahkan kadang-kadang meliputi Afrika Utara bagian barat. Pada kenyataannya, kekuasaan Amir Kordoba, terutama di daerah yang berbatasan dengan kaum Kristen, sering mengalami naik-turun tergantung kecakapan dari sang Amir yang sedang berkuasa. Amir Abdullah bin Muhammad bahkan hanya memiliki kekuasaan atas Kordoba saja.
Cucu Abdullah, Abdurrahman III, menggantikannya pada 912, dan dengan cepat mengembalikan kekuasaan Umayyah atas Al-Andalus dan bahkan Afrika Utara bagian barat. Pada 929 ia mengangkat dirinya sebagai Khalifah, sehingga keamiran ini sekarang memiliki kedudukan setara dengan kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad dan kekhalifahan Syi'ah di Tunis.
Periode kekhalifahan ini dianggap oleh para penulis Muslim sebagai masa keemasan Al-Andalus. Hasil panen yang diperoleh melalui irigasi serta bahan makanan yang diimpor dari Timur Tengah mencukupi untuk penduduk Kordoba dan kota-kota lainnya di Al-Andalus, dengan sektor ekonomi pertanian paling maju di Eropa. Kordoba dibawah kekhalifahan ini memiliki populasi sekitar 500.000, mengalahkan Konstantinopel sebagai kota terbesar dalam hal jumlah maupun kemakmuran penduduk di Eropa.[8] Dalam dunia Islam, Kordoba merupakan salah satu pusat budaya yang maju. Karya-karya ilmuwan dan filsuf Al-Andalus, seperti Abul Qasim dan Ibnu Rusyd memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan intelektual di Eropa zaman pertengahan.
Orang-orang Muslim dan non-Muslim sering datang dari luar negeri untuk belajar di berbagai perpustakaan dan universitas terkenal di Al-Andalus. Yang paling terkenal adalah Michael Scot, yang menerjemahkan karya-karya Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, dan Al-Bitruji dan membawanya ke Italia. Karya-karya ini kemudian memiliki dampak penting dalam berawalnya Renaisans di Eropa.
Berikut nama-nama khalifah termasyur yang memerintah Spanyol:
Muhammad bin Abdurrahman (832-886 M)
Abdurrahman III atau Abdurrahman An-Nasir (912-961M).
Abdurrahman III mulai memakai gelar khalifah, pada masa ini umat Islam di Spanyol mencapai puncak kejayaan. Beliau mendirikan universitas Cordova dan perpustakaan Cordova. Pada masa ini ibukota kerajaan berpusat di Cordova.
Hakam II (961-976 M)
Pada masa ini karya-karya ilmiah dan filosofis di impor dari Timur dalam jumlah besar, sehingga Cordova dengan universitas dan perpustakaan nya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat ilmu pengetahuan Islam. Khalifah terakhir dari dinasti Umayyah adalah Hisyam II yang memerintah dari tahun 976-1009 M. setelah itu kekuasaan dinasti Umayah digantikan oleh dinasti Murabhitun.
Yusuf bin Tasyfin (1062-1086 M)
Yusuf bin Tasyfin berasal dari dinasti Murabhitun yang berasal dari Afrika Utara, beliau memindahkan ibu kota ke Marakesy.
Abdul Al-Mun’im (1146-1212 M)
Abdul Al-Mun’im berasal dari dinasti Muwahhidun yang berhasil merebut kekuasaan dari dinasti Murabhitun. Pada tahun 1212 pasukan kristen mengalami kemenagan besar di Las Navas de Tolesa
Periode Taifa pertama
Kekhalifahan Kordoba mengalami kejatuhan dalam perang saudara antara 1009 hingga 1013, dan akhirnya dihapuskan pada 1031. Al-Andalus kini terpecah menjadi banyak kerajaan kecil, yang disebut taifa. Taifa-taifa ini pada umumnya amat lemah sehingga tidak dapat mempertahankan diri menghadapi serangan-serangan dan permintaan upeti dari kerajaan-kerajaan Kristen di daerah utara dan barat, antara lain Kerajaan Navarre, León, Portugal, Kastilia dan Aragon, serta Barcelona. Akhirnya serangan-serangan ini berubah menjadi penaklukan, sehingga taifa-taifa di Al-Andalus meminta bantuan dari dinasti Al-Murabitun (Almoravid) yang berhaluan Islam fundamental di Afrika Utara. Orang-orang Murabitun mengalahkan raja Kastilia Alfonso VI, dalam Pertempuran Zallāqah dan Pertempuran Uclés, dan akhirnya menguasai Al-Andalus.

Murabitun, Muwahidun, dan Banu Marin
Pada 1086, pemimipin Murabitun di Maroko Yusuf bin Tasyfin diundang oleh para bangsawan Muslim di Iberia untuk mempertahankan Iberia dari Alfonso VI, raja Kastilia dan León. Pada tahun itu juga Yusuf menyeberangi selat Gibraltar menuju Algeciras, dan mengalahkan kaum Kristen dengan telak dalam pertempuran Zallāqah. Pada 1094, Yusuf bin Tasyfin menghapuskan kekuasaan dari semua penguasa-penguasa kecil Islam di Iberia, dan mengambil alih semua daerah mereka, kecuali Zaragoza. Ia juga merebut Valencia dari tangan umat Kristen. Pada 1147, kekuasaan kaum Murabitun digantikan oleh kaum Muwahidun (Almohad), yang juga berasal dari suku Berber. Penguasa Muwahidun memindahkan ibukota Al-Andalus ke Sevilla pada 1170, dan mengalahkan raja Kastilia Alfonso VIII dalam Pertempuran Alarcos (1195). Namun pada 1212 gabungan Kerajaan Kristen Kastilia, Navarra, Aragon, dan Portugal mengalahkan kaum Muwahidun pada Pertempuran Las Navas de Tolosa, dan memaksa sultan Muwahidun meninggalkan Iberia. Umat Islam di Iberia kembali terpecah dalam taifa-taifa yang lemah, dan dengan cepat ditaklukkan oleh Portugal, Kastilia dan Aragon. Setelah jatuhnya Murcia (1243) dan Algarve (1249), hanya Granada pimpinan Banu Nasri-lah negara Islam yang tersisa, namun hanya sebagai negara bawahan yang membayar upeti kepada Kerajaan Kastilia. Upeti ini berupa emas dari daerah yang sekarang bernama Mali dan Burkina Faso, yang dibawa melalui jalur perdagangan di gurun Sahara.
Pada abad ke-14, dinasti Islam Banu Marin (Marinid) di Maroko mengalami kemajuan dan mengancam kerajaan-kerajaan Kristen di Iberia. Banu Marin kemudian mengambil alih Granada dan menduduki kota-kotanya, seperti Algeciras. Namun, mereka gagal merebut Tarifa, yang bertahan dari serangan Banu Marin hingga kedatangan Tentara Kastilia pimpinan Raja Alfonso XI. Alfonso XI, dibantu Afonso IV dari Portugal dan Pedro IV dari Aragon, mengalahkan Banu Marin pada Pertempuran Rio Salado (1340) dan merebut Algeciras (1344). Alfonso XI juga mengepung Gibraltar, yang saat itu dikuasai Granada, selama 1349-1350, namun Alfonso XI dan sebagian besar pasukannya dibinasakan oleh wabah Kematian Hitam di tahun 1350.[11] Penggantinya, Pedro dari Kastilia (Peter si Kejam), memutuskan berdamai dengan umat Islam dan berperang melawan kerajaan-kerajaan Kristen yang lain.[12] Peristiwa ini menandai dimulainya 150 tahun pemberontakan dan perang saudara umat Kristen di Eropa, yang mengamankan keberadaan Granada.

Keamiran Granada
Setelah perjanjian perdamaian dengan Raja Pedro dari Kastilia, Granada menjadi sebuah negara yang aman merdeka hingga hampir 150 tahun berikutnya. Umat Islam diberi kemerdekaan, kebebasan bergerak dan beragama, dan dibebaskan dari upeti selama 3-tahun. Setelah tiga tahun, umat Islam diharuskan membayar upeti tidak lebih dari yang diharuskan sebelumnya pada masa Banu Nasri.
Pada 1469, terjadi pernikahan antara Raja Ferdinand II dari Aragon dan Ratu Isabella dari Kastilia yang mengisyaratkan serangan terhadap Granada, yang direncanakan secara hati-hati dan didanai dengan baik. Ferdinand dan Isabella kemudian meyakinkan Paus Siktus IV untuk menyatakan perang mereka sebagai perang suci. Mereka mengalahkan satu persatu perlawanan umat Islam dan akhirnya pengepungan tersebut berakhir saat Sultan Granada Muhammad Abu Abdullah (Boabdil) menyerahkan istana dan benteng Granada, Alhambra kepada kekuasaan Kristen, dan menandai berakhirnya kekuasaan Islam di Iberia.

Sejarah Baru 2011

 SEA GAMES 2011
Thailand Kesal Dengan Insiden Kartu Merah Manajer tim nasional Thailand U-23, Kasem Jaliyawatwong, menilai keputusan wasit kurang bijak karena terlalu mudah memberikan kartu kepada pemain, apalagi Thailand diganjar dengan dua kartu merah.

"Andai tidak ada kartu merah, mungkin permainan akan berjalan dengan menarik. Wasit juga harusnya lebih bijak, jangan terlalu cepat memberikan kartu," kata Kasem, Minggu, 13 November 2011 malam.

Pada pertandingan tersebut, Thailand mengalami kekalahan 1-3 dari tuan rumah Indonesia sehingga menutup peluang ke semifinal. Namun, ia mengakui selama pertandingan melawan Indonesia U-23, anak asuhnya kurang bisa mengontrol emosi mereka. Hal itu terlihat selama pertandingan ketika tim Thailand beberapa kali terlibat adu mulut dengan wasit dan pemain Indonesia.

"Pemain kami masih muda, banyak yang masih berusia sekitar 19 atau 20 tahun. Mereka belum bisa mengontrol emosi pada pertandingan," jelasnya.

Wasit asal Korea Kim Jong Hyeok memberikan dua kartu merah kepada pemain Thailand sehingga timnas Thailand U-23 harus berjuang dengan sembilan pemain dan akhirnya menyerah 1-3.

Theeraton Bunmathan mendapatkan kartu merah karena akumulasi kartu kuning pada menit ke-13 karena menjatuhkan Andik Vermansyah saat melakukan penetrasi di sayap kanan. Lalu pada menit ke-65, Ekkasit Chaobut juga mendapatkan akumulasi kartu
kuning.

"Saya sangat menghargai hasil kerja tim di pertandingan kali ini, terlepas dari hasil kekalahan yang kami alami. Saya sadar, kalau saya dan teman-teman ditonton oleh semua masyarakat di negeri kami, namun kami belum bermain yang terbaik," jelas kapten Thailand, Ronnachai Rangsiyo.

Profil Pemain Bintang Indonesia 2011

JAKARTA, KOMPAS.com –  Mungkin dulu tak banyak mengenal sosok Andik Vermansyah, gelandang serang mungil asal kota Jember yang dimiliki oleh Persebaya 1927. Mengawali karier dari sepak bola kampung, Andik kini menjelma menjadi pemain andalan klub papan atas Liga Indonesia, Persebaya Surabaya dan juga tim nasional U-23.
Meski tak punya postur yang ideal (162 cm), Andik tak lantas minder dan justru mampu memberikan yang terbaik saat diberikan tugas dalam bermain. Bahkan, dirinya sempat ditawari bermain oleh legenda sepak bola Portugal, Rui Costa.
Namun, siapa sangka awal kariernya tak berjalan dengan mulus. Ia harus banting tulang demi mewujudkan impiannya bermain untuk klub kesayangannya, Persebaya Surabaya. Lantas apa pesannya untuk anak-anak Indonesia? Berikut petikan wawancaranya dengan Kompas.com.

T: Sejak kapan kamu bermain sepak bola?
Aku sudah bermain bola sejak lima tahun. Waktu itu aku sering diajak kakak (Agus Dwi Cahyono, kakak nomor dua) bermain di sana. Aku bermain setiap hari di sana hinga aku sering dipukul orang tua karena pulangya Magrib terus dan bolos mengaji. Saat itu masih sepak bola antar-kampung. Baru kelas empat SD aku ikut sekolah sepak bola. Tahun 2005, Aku bergabung dengan Persebaya junior.
Pada tahun 2008, aku bersyukur bisa masuk ke tim senior Persebaya. Yang awalnya aku hanya lihat Bejo Sugiantoro latihan, akhirnya bisa latihan bersama. Aku sangat bersyukur.

T: Bagaimana sikap orang tua mengenai keputusanmu bersepak bola?
Awalnya orang tua kurang mendukung. Setiap habis dari lapangan, aku dipukul, tetapi aku membandel. Aku tahu mereka memukul aku bukan karena tidak sayang, tetapi takut aku kenapa-kenapa, contohnya patah kaki. Sebab, buat makan aja sudah apalagi mengeluarkan dana untuk hal yang tidak perlu. Namun lambat laun orang tua mengizinkan

T: Pernah berpikir pindah ke klub lebih besar?
Aku di Persebaya sudah sejak Persebaya yunior. Sebagai warga Surabaya menjadi suatu kebangaan bisa membela Persebaya. Aku juga senang bisa melihat bonek dan pemain seperti Bejo Sugiantoro.
Aku seperti sudah cinta mati dengan Persebaya. Jadi tak pernah tertarik untuk pindah klub.

T: Kepindahan Persebaya ke Liga Primer Indonesia (LPI) juga mengancam kesempatan kamu di timnas. Namun, kamu tetap bertahan. Kenapa?
Ya karena aku sangat cinta dengan Persebaya. Aku juga optimistis karena mendengar pernyataan dari bapak Andi Mallarangeng (Menteri Pemuda dan Olah Raga) yang mendukung adanya LPI. Itu yang membuat aku bertahan di Persebaya.

T: Kabarnya kamu pernah dilirik klub Portugal. Bisa cerita soal itu?
Iya. Waktu itu masih pra-kompetisi. Aku baru bermain tiga pertandingan, tapi sudah mencetak banyak gol. Ternyata saat itu pak Llano (Mahardika, CEO Persebaya Surabaya) bikin videonya dan mengirimkannya ke Rui Costa (Direktur Sepak Bola Benfica). Pak Llano merupakan teman dekat Rui Costa. Aku lalu dipanggil sama Pak Llano ke kantornya untuk bicara empat mata. Beliau bilang, ‘ada tawaran main di Portugal. Kamu mau nggak?’. Ya aku jawab, ‘Kalau ada temannya, aku mau, Pak.'
Lagi pula hal itu harus aku diskusikan dulu dengan orang tua dan keluarga. Orang tua mintanya aku tetap di sini (Indonesia). Kalau kakak, dia suruh aku untuk ambil kesempatan itu.

T: Siapa pelatih yang paling berjasa dalam kemajuan karier kamu?
Aji Santoso yang melatih aku selama di PON. Aku baru tahu posisi dan bagaimana menyerang juga bertahan. Aku akui coach Aji sangat berjasa memberikan motivasi kepada aku hingga aku bisa latihan dengan serius.

T: Bagaimana dengan Rahmad Darmawan?
Kalau Pak Rahmad itu mampu merangkul pemain. Dia itu milik semua pemain. Beliau juga mampu memotivasi para pemain yang ada. Kalau secara teknik tidak jauh berbeda dengan pak Aji.

T: Apa momen terindah dalam kariermu?
Waktu aku juara PON bersama Jawa Timur. Saat itu kami berhasil mendapatkan emas dan aku dapat hadiah motor Mio sebagai bonusnya. Itu pertama kali aku punya motor sendiri.

T: Kalau momen terburuk?
Saat aku tak pernah dimainkan ketika Persebaya lolos ke Indonesia Super League. Aku sempat kecewa dan pernah berniat untuk pindah.

T: Kamu pernah ditolak masuk timnas saat Indonesia bersiap melawan Turkmenistan. Perasaan kamu?
Aku sangat kecewa saat itu.

T: Bisa ceritakan bagaimana kronologisnya?
Ada yang telepon aku terus menyuruhku datang seleksi, tapi tidak ada surat. Ada kemungkinan surat itu diberikan kepada Persebaya (versi Wishnu Wardhana). Waktu itu aku sempat ditanya coach Aji, ’kenapa kamu tidak berangkat?’. Lalu aku bilang masih bimbang karena masih simpang siur.

T: Banyak orang menjuluki kamu Lionel Messi-nya Surabaya. Tanggapan kamu?
Semua juga bilang begitu, tetapi aku tidak merasa seperti itu. Saat aku bermain, para Bonek selalu teriak ’Messi..Messi...Messi’. Saya senang dipanggil Messi, tapi kan beda jauh ha ha ha.

T: Kamu tipe pemain seperti apa?
Itu orang yang menilai. Banyak orang bilang aku pemain yang punya kecepatan. Ada yang bilang, tanpa kecepatan saya tidak bisa jadi pemain seperti ini.

T: Apa yang jadi kelebihan seorang Andik Vermansyah?
Hmmmm..Mungkin kecepatan.

T: Apa rahasia kamu bisa tampil begitu? Aku biasa latihan lari menaiki tangga, baik tangga jembatan atau tangga di mall. Kadang, aku lomba lari dengan taksi. Pernah waktu itu aku lomba sampai lima kali, setelahnya aku langsung muntah-muntah ha ha ha.

T: Postur kamu terbilang kecil untuk pemain sepak bola. Pernah merasa minder dengan postur tubuh kamu?
Tidak pernah. Soalnya, aku sejak kecil sudah bermain dengan orang yang posturnya lebih besar dariku. Waktu umur lima tahun, aku sudah bermain melawan bapak-bapak. Jujur, di timnas pun, aku tak pernah minder.

T: Kamu dikenal sebagai pria yang sederhana. Kabarnya, kamu lebih suka pakai sepatu murah ketimbang sepatu yang mahal harganya?
Kalau pakai sepatu mahal, aku tidak cocok. Lagian, kalau sepatu mahal tidak ada yang cocok dengan ukuran kakiku. Aku tidak peduli dibilang orang apa kalau pakai sepatu murah.

T: Punya pengalaman istimewa soal sepatu?
Aku punya sepatu untuk bermain sepak bola awalnya dikasih dari orang dan teman-teman. Sepatu pertama yang dibelikan ibu itu harganya 15 ribu. Itu aja harus nunggu Ibu dapat bayaran lebih. Dengan berjalannya waktu, Bapak mendapat rezeki dan aku dikasih uang 50 ribu untuk membeli sepatu yang sedikit lebih bagus. Aku terus mencari sepatu bola seharian tapi tidak ketemu karena duitnya kurang. Namun, besoknya aku bisa mendapatkan sepatu dengan harga 40 ribu rupiah. Aku senang sekali, sampai-sampai sepatu itu aku pegang terus hingga aku ajak tidur.
Aku juga pernah berjualan kue keliling kampung saat kelas empat SD. Aku mulai jualan dari jam 7 pagi sampai jam 8.30. Jam 9 pagi aku pergi ke sekolah. Aku juga pernah berjualan es di dekat stadion, Sejak itu aku tidak pernah meminta uang lagi kepada orang tua. Cuma dikasih jatah satu minggu 1500 sama bapak. Aku jualan untuk uang jajan aku dan untuk menambung agar bisa membeli sepatu bagus.

T: Kapan pertama kali kamu mendapat penghasilan sendiri dari bermain bola?
Aku mulai mencari penghasilan sendiri dengan ikut bermain tarkam di Madura. Saat itu, tahun 2003, aku mendapat bayaran 45 ribu rupiah dan hasilnya aku berikan semua untuk orang tua. Dari situ, aku bermain di manapun tidak pernah dipukul orang tua

T:  Andik itu sebenarnya orangnya seperti apa sih?
Baik, suka bercanda, suka cari temen, dan sederhana.

T: Siapa pemain idola atau panutan seorang Andik Vermansyah?
Kalau di dalam negeri aku suka Firman Utina dan Bejo Sugiantoro. Kalau di luar negeri aku suka Cristiano Ronaldo. Tim tentu Persebaya dan juga Real Madrid.

T: Bisa ceritain kenapa kamu begitu suka dengan Persebaya?
Awal aku cinta persebaya karena diajak tetangga nonton persebaya. Namanya Bapak Kar. Setiap Persebaya bermain, aku selalu diajak nonton dan lama-lama aku mulai melihat mereka latihan di Stadion Tambak Sari. Aku harus jalan kaki sepanjang 4 kilo meter untuk mencapai stadion tersebut.

T: Kalau hobi kamu apa?
Karaoke sama billiar. Bukan hiburan malam, tetapi karaoke dan billiar untuk refreshing saja sama teman-teman.

T: Kamu bisa dibilang punya sedikit waktu untuk keluarga. Apa yang kamu lakukan jika sudah pulang ke rumah?
Setiap pulang, aku pasti mengajak keluarga untuk makan di luar. Pacar juga aku ajak.

T: Menurut kamu, apa yang harus dibenahi dari sepak bola Indonesia agar bisa berkembang?
Indonesia itu kurang lapangan bola. Padahal, dari lapangan itulah muncul bibit-bibit pemain. Negara kita lebih besar dari Jepang, tapi di Jepang lapangannya lebih banyak dari yang kita miliki. Seharusnya kita harus memantau lapangan dan diklat yang ada saat ini.

T: Punya pesan untuk anak-anak Indonesia?
Terus bekerja keras dan jangan putus asa. Nasib tak akan berubah jika kita tidak mengubahnya sendiri.


Data singkat Andik Vermansyah

Nama lengkap: Andik Vermansyah
Nama kecil/Panggilan: Andik
Tinggi Badan: 162 cm
Tempat/Tanggal Lahir: Jember, 23 November 1991
Klub: Persebaya Surabaya 1927
Posisi: Striker
Karier: 
Klub Junior 2007- Persebaya Surabaya 2008 - PON Jatim 2008 - POM ASEAN
Klub Profesional 2008 - 2011 Persebaya Surabaya
Tim Nasional 2011 - Tim Nasional Indonesia U-23
Makanan kesukaan: Tempe penyet
Pemain idola: Bejo Sugiantoro dan Cristiano Ronaldo
Klub idola: Real Madrid dan Persebaya
Nama ayah: Saman
Nama ibu: Jumiah

Minggu, 13 November 2011

Contact Us - Administrator










Alamat :
1. Pusat Amuntai
Jalan Muaratapus - Babirik km 7
Kec. Sungai Pandan (Alabio)
Kab. Hulu Sungai Utara (Amuntai)
Prov. Kalimantan Selatan
Phone : 0852 51100 392

2. Biro Semarang
Jalan Cempakasari Timur
Kec. Gunung Pati
Kota Semarang
Prov. Jawa Tengah
Phone : 0857 77600 392


Email :
Antonykalsel.ptik2011@gmail.com
Amuntaipost.kalimantan@gmail.com


Sabtu, 05 November 2011

Tugas Kuliah 2011 PKn


POLEMIK BERKEPANJANGAN MENGENAI BATAS WILAYAH INDONESIA DENGAN NEGARA TETANGGA

            Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sekitar 81.900 kilometer, memiliki wilayah perbatasan dengan banyak negara baik perbatasan darat (kontinen) maupun laut (maritim). Batas darat wilayah Republik Indonesia berbatasan langsung dengan negara-negara Malaysia, Papua New Guinea (PNG) dan Timor Leste. Perbatasan darat Indonesia tersebar di tiga pulau, empat Provinsi dan 15 kabupaten/kota yang masing-masing memiliki karakteristik perbatasan yang berbeda-beda. Demikian pula negara tetangga yang berbatasannya baik bila ditinjau dari segi kondisi sosial, ekonomi, politik maupun budaya. Sedangkan wilayah laut Indonesia berbatasan dengan 10 negara, yaitu India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau, Australia, Timor Leste dan Papua New Guinea (PNG). Wilayah perbatasan laut pada umumnya berupa pulau-pulau terluar yang jumlahnya 92 pulau dan termasuk pulau-pulau kecil. Beberapa diantaranya masih perlu penataan dan pengelolaan yang lebih intensif karena mempunyai kecenderungan permasalahan dengan negara tetangga.
Perbatasan wilayah Indonesia dengan negara - negara tetangga :
·                     Perbatasan Indonesia-Singapura.
Penambangan pasir laut di perairan sekitar Kepulauan Riau yakni wilayah yang berbatasan langsung dengan Singapura, telah berlangsung sejak tahun 1970. Kegiatan tersebut telah mengeruk jutaan ton pasir setiap hari dan mengakibatkan kerusakan ekosistem pesisir pantai yang cukup parah. Selain itu mata pencaharian nelayan yang semula menyandarkan hidupnya di laut, terganggu oleh akibat penambangan pasir laut. Kerusakan ekosistem yang diakibatkan oleh penambangan pasir laut telah menghilangkan sejumlah mata pencaharian para nelayan.
Penambangan pasir laut juga mengancam keberadaan sejumlah pulau kecil karena dapat menenggelamkannya, misalnya kasus Pulau Nipah. Tenggelamnya pulau-pulau kecil tersebut menimbulkan kerugian besar bagi Indonesia, karena dengan perubahan pada kondisi geografis pantai akan berdampak pada penentuan batas maritim dengan Singapura di kemudian hari.
·                     Perbatasan Indonesia-Malaysia.
Penentuan batas maritim Indonesia-Malaysia di beberapa bagian wilayah perairan Selat Malaka masih belum disepakati ke dua negara. Ketidakjelasan batas maritim tersebut sering menimbulkan reaksi di lapangan antara petugas lapangan dan nelayan Indonesia dengan pihak Malaysia.
Demikian pula dengan perbatasan darat di Kalimantan, beberapa titik batas belum tuntas disepakati oleh kedua belah pihak. Permasalahan lain antar kedua negara adalah masalah pelintas batas, penebangan kayu ilegal, dan penyelundupan. Forum General Border Committee (GBC) dan Joint Indonesia Malaysia Boundary Committee (JIMBC), merupakan badan formal bilateral dalam menyelesaikan masalah perbatasan kedua negara yang dapat dioptimalkan.
·                     Perbatasan Indonesia-Filipina.
Belum adanya kesepakatan tentang batas maritim antara Indonesia dengan Filipina di perairan utara dan selatan Pulau Miangas, menjadi salah satu isu yang harus dicermati. Forum RI-Filipina yakni Joint Border Committee (JBC) dan Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) yang memiliki agenda sidang secara berkala, dapat dioptimalkan menjembatani permasalahan perbatasan kedua negara secara bilateral.
·                     Perbatasan Indonesia-Australia.
Perjanjian perbatasan RI-Australia yang meliputi perjanjian batas landas kontinen dan batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) mengacu pada Perjanjian RI-Australia yang ditandatangani pada tanggal 14 Maret 1997. Penentuan batas yang baru RI-Australia, di sekitar wilayah Celah Timor perlu dibicarakan secara trilateral bersama Timor Leste.
·                     Perbatasan Indonesia-Papua New Guinea.
Indonesia dan PNG telah menyepakati batas-batas wilayah darat dan maritim. Meskipun demikian, ada beberapa kendala kultur yang dapat menyebabkan timbulnya salah pengertian. Persamaan budaya dan ikatan kekeluargaan antar penduduk yang terdapat di kedua sisi perbatasan, menyebabkan klaim terhadap hak-hak tradisional dapat berkembang menjadi masalah kompleks di kemudian hari.
·                     Perbatasan Indonesia-Vietnam.
Wilayah perbatasan antara Pulau Sekatung di Kepulauan Natuna dan Pulau Condore di Vietnam yang berjarak tidak lebih dari 245 mil, memiliki kontur landas kontinen tanpa batas benua, masih menimbulkan perbedaan pemahaman di antara ke dua negara. Pada saat ini kedua belah pihak sedang melanjutkan perundingan guna menentukan batas landas kontinen di kawasan tersebut.
·               Perbatasan Indonesia-India.
Perbatasan kedua negara terletak antara pulau Rondo di Aceh dan pulau Nicobar di India. Batas maritim dengan landas kontinen yang terletak pada titik-titik koordinat tertentu di kawasan perairan Samudera Hindia dan Laut Andaman, sudah disepakati oleh kedua negara. Namun permasalahan di antara kedua negara masih timbul karena sering terjadi pelanggaran wilayah oleh kedua belah pihak, terutama yang dilakukan para nelayan.
·                     Perbatasan Indonesia-Thailand.
Ditinjau dari segi geografis, kemungkinan timbulnya masalah perbatasan antara RI dengan Thailand tidak begitu kompleks, karena jarak antara ujung pulau Sumatera dengan Thailand cukup jauh, RI-Thailand sudah memiliki perjanjian Landas Kontinen yang terletak di dua titik koordinat tertentu di kawasan perairan Selat Malaka bagian utara dan Laut Andaman. Penangkapan ikan oleh nelayan Thailand yang mencapai wilayah perairan Indonesia, merupakan masalah keamanan di laut. Di samping itu, penangkapan ikan oleh nelayan asing merupakan masalah sosio-ekonomi karena keberadaan masyarakat pantai Indonesia.
·                     Perbatasan Indonesia-Republik Palau.
Sejauh ini kedua negara belum sepakat mengenal batas perairan ZEE Palau dengan ZEE Indonesia yang terletak di utara Papua. Akibat hal ini, sering timbul perbedaan pendapat tentang pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh para nelayan kedua pihak.


·                     Perbatasan Indonesia-Timor Leste.
Saat ini sejumlah masyarakat Timor Leste yang berada diperbatasan masih menggunakan mata uang rupiah, bahasa Indonesia, serta berinteraksi secara sosial dan budaya dengan masyarakat Indonesia. Persamaan budaya dan ikatan kekeluargaan antarwarga desa yang terdapat di kedua sisi perbatasan, dapat menyebabkan klaim terhadap hak-hak tradisional, dapat berkembang menjadi masalah yang lebih kompleks. Disamping itu, keberadaan pengungsi Timor Leste yang masih berada di wilayah Indonesia dalam jumlah yang cukup besar potensial menjadi permasalahan perbatasan di kemudian hari.
            Sebagian besar wilayah perbatasan di Indonesia masih merupakan daerah tertinggal dengan sarana dan prasarana sosial dan ekonomi yang masih sangat terbatas. Pandangan dimasa lalu bahwa daerah perbatasan merupakan wilayah yang perlu diawasi secara ketat karena menjadi tempat persembunyian para pemberontak telah menjadikan paradigma pembangunan perbatasan lebih mengutamakan pada pendekatan keamanan dari pada kesejahteraan.  Sebagai wilayah perbatasan di beberapa daerah menjadi tidak tersentuh oleh dinamika sehingga pembangunan dan masyarakatnya pada umumnya miskin dan banyak yang berorientasi kepada negara tetangga. Di lain pihak, salah satu negara tetangga yaitu Malaysia, telah membangun pusat-pusat pertumbuhan dan koridor perbatasannya melalui berbagai kegiatan ekonomi dan perdagangan yang telah memberikan keuntungan bagi pemerintah maupun masyarakatnya.  Demikian juga Timor Leste, tidak tertutup kemungkinan dimasa mendatang dalam waktu yang relatif singkat, melalui pemanfaatan dukungan internasional, akan menjadi negara yang berkembang pesat, sehingga jika tidak diantisipasi provinsi NTT yang ada di perbatasan dengan negara tersebut akan tetap tertinggal.
            Permasalahan tersebut sampai sekarang belum terselesaikan hingga menjadi polemik yang berkepanjangan. Permasalahan ini cenderung merugikan pihak Indonesia, baik kerugian kesenjangan sosial ataupun kerugiran di perairan. Entah bagaimana cara penyelesaiannya pemerintah terus melakukan atau menyusun berbagai macam cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan.
            Sekarang, dengan berlakunya perdagangan bebas baik ASEAN maupun internasional serta kesepakatan serta kerjasama ekonomi baik regional maupun bilateral, maka peluang ekonomi di beberapa wilayah perbatasan darat maupun laut menjadi lebih terbuka dan perlu menjadi pertimbangan dalam upaya pengembangan wilayah tersebut.  Kerjasama sub-regional seperti AFTA (Asean Free Trade Area), IMS-GT (Indonesia Malaysia Singapura Growth Triangle), IMT-GT (Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle), BIMP-EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Philipina-East Asian Growth Area) dan AIDA (Australia Indonesia Development Area) perlu dimanfaatkan secara optimal sehingga memberikan keuntungan kedua belah pihak secara seimbang. Untuk melaksanakan berbagai kerjasama ekonomi internasional dan sub-regional tersebut Indonesia perlu menyiapkan berbagai kebijakan dan langkah serta program pembangunan yang menyeluruh dan terpadu sehingga Indonesia tidak akan tertinggal dari negara-negara tetangga yang menyebabkan sumberdaya alam yang tersedia terutama di wilayah perbatasan akan tersedot keluar tanpa memberikan keuntungan bagai masyarakat dan pemerintah.  Sarana dan prasarana ekonomi dan sosial yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan kerjasama bilateral dan sub-regional perlu disiapkan. Penyediaan sarana dan prasarana ini tentunya membutuhkan biaya yang sangat besar, oleh karena itu diperlukan penentuan prioritas baik lokasi maupun waktu pelaksanaannya.
            Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan ini diharapkan dapat memberikan prinsip-prinsip pengembangan wilayah Perbatasan Negara sesuai dengan karakteristik fungsionalnya untuk mengejar ketertinggalan dari daerah di sekitarnya yang lebih berkembang ataupun untuk mensinergikan dengan perkembangan negara tetangga. Selain itu, kebijakan dan strategi ini nantinya juga ditujukan untuk menjaga atau mengamankan wilayah Perbatasan Negara dari upaya-upaya eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, baik yang dilakukan oleh masyarakat maupun yang dilakukan dengan dorongan kepentingan negara tetangga, sehingga kegiatan ekonomi dapat dilakukan secara lebih selektif dan optimal.
            Serta, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan stabilitas keamanan dan keadilan di daerah perbatasan Indonesia dengan negara - negara tetangga. Semoga polemik berkepanjangan mengenai masalah perbatasan dan masalah kehidupan masyarakat perbatasan segera terselesaikan.

Antony Anwari Rahman.
Kalimantan Selatan.
Copyright @2011

Berita Populer