BATU, Amuntaipost.com -- Jika biasanya sebelum masuk sekolah, siswa baru menjalani tes akademik, namun jika masuk SMAN 1 Batu, calon siswa baru harus menjalani tes urine dan kehamilan. Hal itu dilakukan untuk pencegahan dini.
Tahun ini, ada 321 calon siswa baru SMAN 1 Kota Batu yang mengikuti test urine dan test kehamilan, yang terdiri dari 106 putra dan 215 siswa putri. Mereka akan dibagi ke 11 reguler dan satu kelas akselerasi. Kegiatan tersebut dilakukan pohak sekolah bekerjsama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batu.
Kepala SMAN 1 Kota Batu, Suprantiyo mengatakan, pada dasarnya kegiatan tersebut merupakan petunjuk teknis dari Departemen Pendidikan Menengah Atas, yang menyatakan bahwa RSBI harus bebas narkoba, asap rokok dan kekerasan. “Dengan begini, sejak awal bisa diketahui, calon siswanya yang diduga mengkonsumsi narkoba, ataupun hamil duluan di luar nikah,” ujarnya, Kamis (21/6/2012).
Suprayitno menjelaskan, biaya untuk pelaksanaan test urine ini sebesar Rp 75.000 per siswa. Hal itu dilakukan agar sekolah bebas dari narkoba, rokok, dan alkohol, mengingat saat ini seks bebas sudah dikenal semua lapisan siswa mulai SMP dan SMA. “Alhamdulillah sejauh ini siswa SMAN 1 tidak ada yang tersandung masalah sosial itu. Kalau tes awal ini diketahui ada siswa yang menggunakan narkoba dan hamil, sanksinya adalah dikeluarkan dari sekolah,” tegasnya.
Sementara itu, Kasi Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Batu, Rose Iptriwulandani menutrkan, hasil tes urine dan kehamilan ini akan diserahkan ke sekolah satu minggu kemudian. “Memang sesuai intruksi dari BNN pusat, semua siswa baru SMP dan SMA wajib mengikuti tes urine untuk mengetahui apakah siswa tersebut sudah bebas narkoba atau tidak,” kata dia.
Program itu dilakukan, karena secara nasional, pengguna Narkoba sudah mencapai 3,8 juta. Ironisnya, 40% diantaranya berasal dari kalangan pelajar.
Tahun ini, ada 321 calon siswa baru SMAN 1 Kota Batu yang mengikuti test urine dan test kehamilan, yang terdiri dari 106 putra dan 215 siswa putri. Mereka akan dibagi ke 11 reguler dan satu kelas akselerasi. Kegiatan tersebut dilakukan pohak sekolah bekerjsama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batu.
Kepala SMAN 1 Kota Batu, Suprantiyo mengatakan, pada dasarnya kegiatan tersebut merupakan petunjuk teknis dari Departemen Pendidikan Menengah Atas, yang menyatakan bahwa RSBI harus bebas narkoba, asap rokok dan kekerasan. “Dengan begini, sejak awal bisa diketahui, calon siswanya yang diduga mengkonsumsi narkoba, ataupun hamil duluan di luar nikah,” ujarnya, Kamis (21/6/2012).
Suprayitno menjelaskan, biaya untuk pelaksanaan test urine ini sebesar Rp 75.000 per siswa. Hal itu dilakukan agar sekolah bebas dari narkoba, rokok, dan alkohol, mengingat saat ini seks bebas sudah dikenal semua lapisan siswa mulai SMP dan SMA. “Alhamdulillah sejauh ini siswa SMAN 1 tidak ada yang tersandung masalah sosial itu. Kalau tes awal ini diketahui ada siswa yang menggunakan narkoba dan hamil, sanksinya adalah dikeluarkan dari sekolah,” tegasnya.
Sementara itu, Kasi Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Batu, Rose Iptriwulandani menutrkan, hasil tes urine dan kehamilan ini akan diserahkan ke sekolah satu minggu kemudian. “Memang sesuai intruksi dari BNN pusat, semua siswa baru SMP dan SMA wajib mengikuti tes urine untuk mengetahui apakah siswa tersebut sudah bebas narkoba atau tidak,” kata dia.
Program itu dilakukan, karena secara nasional, pengguna Narkoba sudah mencapai 3,8 juta. Ironisnya, 40% diantaranya berasal dari kalangan pelajar.
Editor : Antony Rahman || Sumber : Beritajatim