SEMARANG, Amuntaipost.com- Perseteruan abadi dua kelompok suporter satu kota di Semarang, Jawa Tengah memakan korban jiwa, Sabtu (14/1/2012) petang. Dua kelompok suporter, Panser Biru dan Snex, merupakan pendukung setia PSIS Semarang.
Panser Biru yang identik dengan warna biru ini selalu hadir di tribun selatan. Sedangkan Snex dengan warna hitamnya hadir mendukung di tribun bagian utara.
Ke dua kubu yang saling berjauhan saat menonton ini pun sering saling ejek melalui nyanyian dan yel-yelnya. Aroma perseteruan ini telah terjadi sejak lama hingga menimbulkan korban tewas.
Fanatisme kedua kelompok ini telah membawa duka bagi keluarga Opik Anggara (19) yang tewas mengenaskan. Upaya mendamaikan ke dua kelompok ini sudah berulangkali dilakukan saat di stadion.
Bahkan saat sore sebelum peristiwa diadakan deklarasi damai antar keduanya. Terulang dan terus terulang.
Kronologi Lengkap Bentrok Panser dan SNEX
Tawuran suporter Panser Biru dan SNEX Sabtu (14/1) malam sudah terjadi di stadion Jatidiri sebelum pertandingan PSIS-PSIR Rembang dimulai. Dimulai dari saling ejek, akhirnya bentrokan terjadi yang mengakibatkan satu orang terluka.
Setelah tawuran “kecil” itu, dilaksanakan ikrar damai suporter yang diprakarsai pentolan masing-masing kelompok suporter. Ikr...ar itu disaksikan Wali Kota Semarang Soemarmo HS dan manajemen PSIS yang diwakili Kukrit Suryo Wicaksono. Soemarno dan Kukrit masing-masing Rp 10 juta untuk Panser dan SNEX.
Namun ikrar itu ternyata hanya diamini oleh kalangan elit suporter. Arus bawah tetap bergolak. Usai pertandingan bentrok lebih besar terjadi di Jalan Brigjen Sudiarto (Majapahit) dan Jalan Gajah.
Fani Ayu Pratiwi (16), suporter SNEX menuturkan kejadian berlangsung antara pukul 19.00 dan 20.00. Saat itu bersama puluhan anggota SNEX,ia menaiki motor beriringan dari Jatidiri menuju rumah masing-masing. “Sampai di Jalan Majapahit, saya seharusnya berbelok ke kiri menuju Jalan Gajah. Tetapi di situ banyak anak Panser, saya lalu ikut rombongan terus,” katanya.
Ternyata di Jalan Gajah, tepatnya di depan stadion futsal Spider terjadi tawuran antara Panser dan SNEX. Empat orang terluka di situ dan kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara.
Rombongan Fani yang menuju arah Karangawen ternyata sudah ditunggu ratusan Panser. Tawuran pun tak terhindarkan di dua titik yakni di depan Apple Karaoke Jalan Brigjen Sudiarto dan pertigaan Manunggal Jati. Tawuran itu berlangsung tidak seimbang karena SNEX kalah jumlah dan sebagian anggotanya perempuan.
“Mereka sangat banyak, kalau seratusan ada dan banyak yang bawa balok, kayu bahkan senjata tajam,” kata Fani, warga Penjaringan RT 10 RW 1, Kemijen, Semarang Utara.
Tawuran itu mengakibatkan satu orang meninggal dan empat luka-luka yang seluruhnya dari pihak SNEX. Korban meninggal ialah Ofik Arangga (19) warga Sidorejo, Kelurahan Cabean RT 02 RW 05, Kecamatan Karangawen, Demak.
Sedangkan korban luka ialah Bagus (19) dan Rio (17), keduanya warga Penjaringan, Kemijen, Semarang Utara. Dua korban luka diketahui bernama Basuki dan Ari. Semuanya terluka parah pada bagian kepala akibat pukulan benda tajam.