KUPANG, Amuntaipost.com -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan swasembada garam secara nasional pada tahun ini. Untuk itu, Nusa Tenggara Timur (NTT) didorong menjadi salah satu sentra penghasil garam karena potensinya menjanjikan.
"Sangat ironis, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, produksi garamnya malah defisit sehingga setiap tahun harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhan nasional," tutur Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, saat meresmikan Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang dan Balai Diklat Garam di Kupang, NTT, Selasa (17/1/2012).
Produksi garam secara nasional hingga akhir tahun lalu mencapai 1,4 juta ton, jauh dari total kebutuhan sekitar 2,9 juta ton. Untuk memenuhi kekurangan tersebut, Indonesia masih harus mengimpor garam sebanyak 1,5 juta ton per tahun.
NTT sebagai provinsi kepulauan memiliki potensi lahan tambak garam sekitar 10.000 ha. Hamparan lahan itu tersebar di kawasan Teluk Kupang, Kabupaten Kupang (7.000 ha), Kabupaten Nagekeo (2.000 ha), Ende (500 ha), dan beberapa kabupaten lainnya.
Membangun Balai Diklat Garam serta BKKPN di NTT adalah salah satu bentuk komitmen serius pemerintah mewujudkan swasembada garam secara nasional tahun ini. "Untuk itu, NTT diharapkan akan menjadi salah satu sentranya guna memenuhi kebutuhan garam secara nasional," kata Sharif.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha KKP Fernanto HS Djais mengemukakan, keseriusan pemerintah mewujudkan swasembada garam juga ditandai dengan melonjaknya paket bantuan pendukungnya. Khusus untuk NTT, paket bantuan dimaksud tahun ini naik menjadi Rp 22,5 miliar dari sebelumnya Rp 14,5 miliar pada 2011. Paket bantuan antara lain akan mendorong pengembangan usaha garam rakyat, yang secara nasional meliputi 40 kabupaten di 10 provinsi, termasuk NTT.
Paket bantuan bagi NTT yang secara simbolis diserahkan Menteri Kelautan dan Perikanan, antara lain, untuk membiayai program usaha mina pedesaan (PUMP), bantuan pengolahan hasil kelautan dan perikanan, serta kapal patroli kawasan konservasi untuk BKKPN Kupang. Ada juga paket bantuan pugar bagi petambak di Kabupaten Nagekeo, Ende, Timor Tengah Utara, Kupang, Alor, Sumba Timur, dan Manggarai.[kompas]