_________________________________________________________________________________________________________________________
SELAMAT DATANG di AMUNTAIPOST (Portal Blog Banua Amuntai)

Anda Pengunjung Ke

Senin, 30 Januari 2012

Citi Trans Jakarta - Bandung, Melintas di 6 Negara Asia

JAKARTA, Amuntaipost.com -- Citi Trans, perusahaan jasa transportasi ulang-alik (shuttle) Jakarta-Bandung, merayakan ulang tahun ke-6 dengan cara yang unik. Pimpinan perusahaan yang masih muda-muda, dengan anggota 7 orang - termasuk seorang wartawan - melancong atau melakukan geotrip melintas enam negara Asia, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, Laos dan China (target akhir Shanghai).

Perjalanan dilakukan dimulai 14 Oktober dari Singapura dan berakhir 10 November 2011 di Shanghai, China dan diberi tajuk “Citi Trans Going for the Extra (S) Mile”. Kendaraan yang digunakan adalah makrobus Hino, yang merupakan armada dari perusahaan tersebut.

MURI

Andrew Arristianto, Direktur Operasional Citi Trans pemarkasa geotrip ini mengatakan, “Perjalanan ini sebuah tantangan, proses pembelajaran, sekaligus ujian bagi eksekutif Citi Trans untuk mengembangkan kemampuan manajerial. Khususnya perencanaan, indentifikasi masalah dan aplikasi solusi.”

Ditambahkan, dengan mengemudikan langsung, juga sebagai penumpang pada perjalanan dengan jarak tempuh 9.581 km itu, ia menjadi tahu kebutuhan penumpang. “Dengan ini kami bisa menambahkan fitur sesuai dengan kebutuhan pelanggan kami,” jelas Andrew semalam (28/1/2012) di Blitz Megaplex, Central Park, Jakarta dalam acara penayangan perdana film dokumenter perjalan tersebut.

Agar film dokumenter dberdurasi 60 menit bisa ditonton khalayak ramai, akan  dipublikasi melalui You Tube dan dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai perjalanan terjauh untuk sebuah bus angkutan shuttle. Sertifikatnya pun diserahkan semalam.

Pada perjalanan ini, selain menjajal ketangguhan mesin diesel Hino Dutro, juga diuji ketahanan lampu halogen yang dipasarkan Autovision dan ban Archilles.

“Tidak terjadi masalah besar, kecuali kehabisan solar di Kamboja. “Di negara ini pula, lampu hagolenAutovision yang digunakan bus ini diuji ketahananannya. Ternyata sangat membantu saat jalan malam karena jalanan sangat gelap,” jelas Andrew.
 
 
sumber: kompas | editor: antony rahman | publish: www.amuntaipost.co.cc

Berita Populer