SOLO, Amuntaipost.com -- Jika mobil Kiat Esemka yang dibuat siswa sekolah menengah kejuruan atau SMK jadi diproduksi massal, siswa SMK akan mulai membuat komponen mesin. Saat ini, dari mesin mobil Esemka, hanya bagian tertentu yang belum bisa diproduksi langsung.
”Bagian electronik control unit, dinamo, ring piston, dan intake manifold belum dibuat siswa SMK. Tetapi, para siswa secara bertahap bisa membuatnya,” kata Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Joko Sutrisno di Solo Techno Park, Minggu (7/1).
Produksi komponen akan dilakukan siswa bekerja sama dengan mitra industri dan usaha kecil menengah (UKM). Beberapa komponen yang digunakan pada mesin mobil Kiat Esemka sudah diproduksi siswa bersama mitra industri, seperti blok mesin dan camshaft di sentra cor logam Klaten. Adapun batang piston di sentra cor logam di Tegal dan engine head cover di PT Wika, Jakarta.
”Komponen mesin mobil Esemka 80 persen buatan dalam negeri,” kata Joko tentang mobil buatan siswa SMK Negeri 2 Solo dan SMK Warga, Solo.
Pihaknya akan mulai bekerja sama dengan perguruan tinggi, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk pembuatan electronic control unit. Saat ini, dengan munculnya pasar mobil Esemka yang ditandai dengan membanjirnya pesanan, menurut Joko, pihaknya akan merealisasikan pesanan tersebut.
”Untuk tahap awal ini, kita bikin dulu 100 sasis sambil menunggu perizinan turun. Saat ini ada pesanan 73 unit mobil yang sudah ditandatangani kesepakatannya, ditambah lebih dari 3.000 pesanan melalui telepon dan pesan pendek,” kata Joko.
Jangan dihambat
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, pihaknya mengapresiasi kemunculan mobil Kiat Esemka. Ia berharap jangan ada pihak yang menghambat rencana produksi massal mobil ini karena akan mematahkan semangat anak-anak muda, para siswa SMK, yang berada di belakangnya. ”Kreativitas anak-anak kita jangan dihambat, justru harus didorong,” kata Agung.
Dalam kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) pembelian mobil Kiat Esemka oleh Kosgoro 1957 sebanyak 40 unit dan DPP PDI-P sebanyak 33 unit. Agung Laksono, yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif Kosgoro 1957, mengatakan, mobil ini akan dibagikan kepada pimpinan pusat di Jakarta dan pimpinan daerah kolektif Kosgoro. Dari PDI-P yang hadir untuk menandatangani MOU adalah Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Tjahjo Kumolo.
Di Makassar, Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajudin mengatakan, untuk menghemat anggaran, pihaknya akan menggunakan Kiat Asemka untuk kendaraan dinas.
Di Magelang, Jawa Tengah, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Borobudur Yitno mengatakan, pihaknya sejak tahun 2009 telah memproduksi sekitar 50 mobil berbagai jenis, terutama truk, dan sudah digunakan untuk berbagai keperluan. ”Soal izin dan uji kelaikan, kami serahkan kepada pemerintah. Tugas kami mendorong siswa bisa membuat mobil,” ujarnya. (RIZ/EGI/EKI)