SUMBA, Amuntaipost.com -- Meski telah dinyatakan lulus pada tahun lalu, hingga kini hampir 300 murid pada dua puluhan Sekolah dasar (SD) di Sumba Timur, NTT, belum juga menerima ijazahnya.
Kondisi itu dibenarkan oleh Obed Hilungara, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dinas PPO) Kabupaten Sumba Timur.
“Itu benar adanya. Ada beberapa sekolah yang Kepala Sekolahnya telah pensiun sejak Mei tahun 2011 lalu. Dan itu telah kami usulkan penggantinya sejak bulan Juni. Namun hingga sekarang masih belum juga ditetapkan penggantinya secara defenitif. Untuk tidak mengganggu proses belajar mengajar kami sementara tetapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah,” urai Obed.
Lebih jauh dijelaskan Obed, situasi ini sejatinya tidak sampai terjadi, jika mutasi para Kepsek lebih cepat diproses. Menurutnya, kelengkapan para guru yang diusulkan untuk menjadi Kepsek defenitif telah dimasukan sejak Juli tahun lalu ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumba Timur.
“ Diharapkan bulan Agustus lalu atau paska lebaran, sekolah-sekolah itu telah memiliki Kepsek defenitif hingga bisa menandatangani Ijazah para siswa. Namun kenyataannya hingga kini belum juga terealisir. Imbasnya tentu para murid yang telah lulus yang menjadi korbannya. Mereka hingga kini belum jua menerima ijazah.
Ketika melanjutkan pendidikannya ratusan murid itu hanya dibekali dengan surat keterangan lulus saja,” pungkas Obed.
Ditemui terpisah, Kepala BKD Sumba Timur, Lu Pelindima, tidak menampik hal itu. “ Benar adanya itu. Namun dalam waktu dekat, kami akan segera memprosesnya,” tukasnya singkat. (Dion Umbu Ana Lodu/Sindo TV/crl)[okezone]
Kondisi itu dibenarkan oleh Obed Hilungara, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dinas PPO) Kabupaten Sumba Timur.
“Itu benar adanya. Ada beberapa sekolah yang Kepala Sekolahnya telah pensiun sejak Mei tahun 2011 lalu. Dan itu telah kami usulkan penggantinya sejak bulan Juni. Namun hingga sekarang masih belum juga ditetapkan penggantinya secara defenitif. Untuk tidak mengganggu proses belajar mengajar kami sementara tetapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah,” urai Obed.
Lebih jauh dijelaskan Obed, situasi ini sejatinya tidak sampai terjadi, jika mutasi para Kepsek lebih cepat diproses. Menurutnya, kelengkapan para guru yang diusulkan untuk menjadi Kepsek defenitif telah dimasukan sejak Juli tahun lalu ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumba Timur.
“ Diharapkan bulan Agustus lalu atau paska lebaran, sekolah-sekolah itu telah memiliki Kepsek defenitif hingga bisa menandatangani Ijazah para siswa. Namun kenyataannya hingga kini belum juga terealisir. Imbasnya tentu para murid yang telah lulus yang menjadi korbannya. Mereka hingga kini belum jua menerima ijazah.
Ketika melanjutkan pendidikannya ratusan murid itu hanya dibekali dengan surat keterangan lulus saja,” pungkas Obed.
Ditemui terpisah, Kepala BKD Sumba Timur, Lu Pelindima, tidak menampik hal itu. “ Benar adanya itu. Namun dalam waktu dekat, kami akan segera memprosesnya,” tukasnya singkat. (Dion Umbu Ana Lodu/Sindo TV/crl)[okezone]