MUARA BUNGO, Amuntaipost.com - Ada-ada saja tingkah anak muda zaman sekarang. Mereka sudah tidak peduli tempat untuk berbuat mesum. Seperti yang dilakukan sepasang muda-mudi yang berbuat asusila di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hanafi Muara Bungo. Mereka tertangkap Rabu (21/12/2011) sekitar pukul 23.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang didapatkan Tribun, sepasang muda-mudi tersebut berinisal UD (22) warga Rantau Padan, kabupaten Bungo dan LS (21) yang mengaku warga Bangko.
Perilaku memalukan keduanya diketahui saat tiga satpam RSUD tersebut melihat ada sepasang kekasih masuk ke dalam RSUD berlantai lima bertaraf internasional ini.
Dari keterangan satu satpam yang memergoki pasangan tersebut, mereka curiga melihat ada seorang pemuda datang dengan mengendarai sepeda motor. Setelah memarkirkan motornya, ada seorang perempuan yang sudah menunggunya di lobi RSUD.
“Terus mereka berdua langsung naik ke atas,” ujarnya.
Mereka bertambah curiga karena setelah lebih setengah jam kedua anak muda tersebut tidak turun-turun. Mereka pun langsung mengikuti untuk mencari tahu keberadaan sejoli tersebut.
“Terus mereka berdua langsung naik ke atas,” ujarnya.
Mereka bertambah curiga karena setelah lebih setengah jam kedua anak muda tersebut tidak turun-turun. Mereka pun langsung mengikuti untuk mencari tahu keberadaan sejoli tersebut.
Namun saat sampai di lantai tiga RSUD, mereka menemukan keduanya sedang berbuat asusila. “Mereka telah telanjang dada. Lalu mereka berdua kita interogasi,” jelasnya.
Keduanya mengaku telah empat kali melakukan hal serupa di RSUD Hanafie tersebut.
“Sepertinya mereka sudah hafal semua bagian-bagian RSUD ini. Mereka juga mengaku telah empat kali melakukan yang sama di Rumah sakit ini.” Ungkap Satpam yang tak ingin namanya disebutkan ini.
Dikatakannya, saat dipergoki tersebut mereka itu tak satupun yang membawa indentitas dari atau KTP. Namun keduanya menyebutkan asal mereka.
“Kabarnya, ada yang menyebutkan yang perempuan ini adalah seorang guru di Kabupaten Bungo,” jelasnya.
Setelah kejadian tersebut, mereka akhirnya diserahkan kepada keluarga mereka masing-masing. “Memang tidak sampai dilaporkan ke polisi,” sebutnya.
Keduanya mengaku telah empat kali melakukan hal serupa di RSUD Hanafie tersebut.
“Sepertinya mereka sudah hafal semua bagian-bagian RSUD ini. Mereka juga mengaku telah empat kali melakukan yang sama di Rumah sakit ini.” Ungkap Satpam yang tak ingin namanya disebutkan ini.
Dikatakannya, saat dipergoki tersebut mereka itu tak satupun yang membawa indentitas dari atau KTP. Namun keduanya menyebutkan asal mereka.
“Kabarnya, ada yang menyebutkan yang perempuan ini adalah seorang guru di Kabupaten Bungo,” jelasnya.
Setelah kejadian tersebut, mereka akhirnya diserahkan kepada keluarga mereka masing-masing. “Memang tidak sampai dilaporkan ke polisi,” sebutnya.