_________________________________________________________________________________________________________________________
SELAMAT DATANG di AMUNTAIPOST (Portal Blog Banua Amuntai)

Anda Pengunjung Ke

Rabu, 14 Desember 2011

Woww..!! Celana Dalam Emas Penangkal Perselingkuhan

Celana dalam dari lempengan emas Asli.
Amuntaipost.com -- Celana Dalam dari lempengan emas ini mirip dengan cupeng dan badong atau jempang di Aceh. Merupakan penutup kemaluan wanita, yang dikenakan sehari-hari untuk gadis-gadis muda dari kalangan bangsawan.

Artefak peninggalan Bangsawan Maluku Tenggara tersebut adalah peninggalan masa lalu yang salah satu fungsinya untuk penangkal perselingkuhan. Jadi selain sebagai benda budaya, juga menunjukkan bahwa kaum wanita sudah mendapat perhatian khusus sejak lama.

Cupeng, badong, dan jempang, ketiganya kini menjadi koleksi dan berada di Museum Nasional Jakarta, ketiganya juga terbuat dari emas.

Cupeng adalah semacam celana bergembok atau berkunci. Istilah ini dikenal di Aceh. Pada awalnya cupeng merupakan benda upacara yang dipakai oleh anak wanita kecil. Fungsinya adalah sebagai penutup kelamin. Bentuknya seperti hati dan pemasangannya diikat dengan benang pada perut si anak. Salah satu artefak yang terkenal berbahan emas 22 karat, berukuran tinggi 6,5 cm dan lebar 5,8 cm.

Cupeng emas umum digunakan oleh orang terpandang. Artefak tersebut penuh ukiran, pinggirannya berhiaskan motif tapak jalak, bagian tengah bermotif bunga teratai dikelilingi deretan bunga bertajuk empat helai dalam bentuk belah ketupat. Bagian tengah bunga tadi bermatakan jakut merah.

Menurut tradisi lama, cupeng harus dipakai oleh anak wanita yang berusia dua hingga lima tahun. Atau digunakan ketika anak mulai berjalan sampai anak mulai pandai mengenakan sarung sendiri. Mereka percaya, cupeng merupakan penangkal roh jahat. Pada pemakaian pertama, benang yang dikalungkan terlebih dulu diberikan mantera atau jampi-jampi oleh seorang dukun.

Selain di Indonesia, cupeng dikenal di Semenanjung Malaysia. Di sana disebut caping. Diduga, caping diperkenalkan ke Asia Tenggara oleh pedagang-pedagang India pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, dari abad ke-7 hingga ke-12. Di Malaysia caping sangat populer di daerah utara, selatan, dan pantai timur Malaysia. Sedangkan di Indonesia cupeng banyak dipakai oleh penduduk Melayu sekitar pantai timur Sumatera, Dayak, Bugis, Makasar, dan Aceh.

Berita Populer