_________________________________________________________________________________________________________________________
SELAMAT DATANG di AMUNTAIPOST (Portal Blog Banua Amuntai)

Anda Pengunjung Ke

Rabu, 15 Februari 2012

Bocah Nekat Mencuri Sepeda Hanya Untuk Beli Nasi

BARABAI, Amuntaipost.com -- Kasus bocah berusia 12 tahun yang nekat mencuri sepeda untuk membeli nasi, disikapi serius Polres Hulu Sungai Tengah. Siang ini, Polres  mengundang Kadisnakertransos dan pihak Pengadilan Negeri Barabai, untuk membicarakan solusi pembinaan terhadap FZ, yang putus sekolah itu.
          
Wakapolres HST, Kompol Yudy Chandra kepada BPost Online, Senin (13/2/2012) mengatakan, tadi malam FZ masih menginap di ruang Kasatreskrim Polres HST, di bawah pengawasan anggota Polres. “Dia merasa nyaman, karena anggota kita juga mengajaknya bermain komputer”, kata Yudy.
          
“Mengenai bagaimana selanjutnya penanganan terhadap FZ, kita tunggu hasil pertemuan dengan pihak pengadilan dan dinas sosial, yang dilaksanakan pukul 14.00 Wita nanti,” tambah Yudy. 

Seperti diberitakan sebelumnya, karena terbelit kemiskinan, FZ nekat mencuri sepeda milik Kastalani, warga sekampungnya di Desa Andang Kecamatan  Haruyan, Hulu Sungai Tengah. Namun, perbuatannya itu akhirnya diketahui warga,

FZ diserahkan ke Polsek Haruyan, kasusnya kemudian diserahkan ke Mapolres HST.

Berbeda dengan kasus AAL di Sulteng, yang mencuri sendal dan diseret sampai ke pengadilan, FZ lebih beruntung. Polres Hulu Sungai Tengah bersikap lebih bijaksana, dengan memediasi upaya damai dengan pihak korban.
          
Pihak korban pun memaafkan FZ, dan sepakat berdamai. Difasilitasi Wakapolres Yudy Chandra dan dihadiri beberapa anggota Polres dan Polsek Haruyan, keluarga FZ dan korban, serta Kades Andang, dan perwakilan LSM Andi, semuanya sepakat untuk tidak membawa kasus FZ ke ranah hukum pidana.

FZ dibesarkan dari keluarga miskin. Ayah kandungnya, kini mendekam di sel tahanan di Tanahbumbu, karena kasus pembunuhan. Sedangkan ibunya, hanya buruh tani yang menikah lagi dengan pria yang juga buruh tani.

“Untuk tempat pemeliharaan dan pendidikan FZ kami masih berkoordinasi dengan Dinas Sosial Hulu Sungai Tengah dan sejumlah Ponpes di HST ”, kata Yudy.


sumber: Banjarmasinpost | editor: antony rahman | publish: amuntaipost.com

Berita Populer