JAKARTA, Amuntaipost.com -- PSSI dibawah pimpinan Djohar Arifin Husin hingga
kini masih menunggu tindak lanjut dari Tim Task Force AFC dalam membantu
penyelesaian polemik dualisme kompetisi di Indonesia. "Kita masih
menunggu perkembangannya. Janji mereka (Tim Task Force AFC) setelah dua
minggu akan ada pertemuan lanjutan," kata Djohar Arifin Husin di Kantor
PSSI Senayan Jakarta, Selasa (8/5/2012).
Menurut
dia, pada pertemuan pertama di Kuala Lumpur, Malaysia, 24 Maret lalu
Tim Task Force AFC hanya mendengarkan pemaparan permasalahan yang ada
baik dari PSSI maupun pengelola Indonesia Super League (ISL). Selain itu
juga ada diskusi dalam menyelesaikan masalah.
Pada
pertemuan pertama, kata dia, ditawarkan beberapa konsep untuk
menyelesaikan dualisme kompetisi. Hanya saja hingga saat ini belum ada
perkembangan yang berarti. "Kami berharap permasalahan ini cepat
selesai. Yang jelas kami sangat terbuka untuk menyelesaikan masalah,"
katanya menambahkan.
Mantan Sekjen KONI Pusat
itu mengaku, dengan terus berlangsungnya polemik ini tidak ada pihak
yang diuntungkan, bahkan cenderung banyak pihak yang dirugikan termasuk
pemain.
Hingga saat ini dua kompetisi di
Indonesia tetap berjalan yaitu Indonesia Premier League (IPL) dan ISL.
Tetap berjalannya dua kompetisi ini juga berdampak pada timnas. Terbukti
saat ini hanya pemain dari IPL yang mau bergabung dengan timnas.
Saat
ini timnas hanyak diperkuat oleh pemain IPL. Kondisi ini membuat
kekuatan Timnas Garuda belum maksimal. Kekalahan demi kekalahan diraih
termasuk kalah telak 0-10 dari Bahrain pada Pra Piala Dunia 2014.
Agar
tidak menuai hasil buruk lagi, PSSI akhirnya mengakui kompetisi ISL
dengan harapan para pemain terbaik bisa masuk timnas. Hanya saja upaya
yang dilakukan belum mendapatkan hasil. Terbukti timnas untuk Al Nakbah
International Tournament di Palestina, 13-23 Mei hanya diperkuat pemain
IPL.
Rencananya Irfan Bachdim dan kawan-kawan
akan bertolak ke Palestina, Senin (14/5/2012). Guna memaksimalkan
kemampuan, seluruh pemain saat ini menjalani pemusatan latihan di
Yogjakarta.
sumber : banjarmasinpost.co.id editor : Antony Rahman