JAKARTA, Amuntaipost.com -- Tim nasional Indonesia gagal melaju ke final Turnamen Internasional Al-Nakbah setelah diempaskan oleh tuan rumah Palestina, 1-2, di babak semifinal, Selasa (2/5/2012) malam.
Dalam laga itu, Indonesia lebih dahulu unggul berkat gol yang ditorehkan Irfan Bachdim pada menit ke-13. Namun, empat menit menjelang turun minum, Palestina menyamakan kedudukan melalui gol Abuhabib dari titik putih.
Di babak kedua, Palestina membalikkan keadaan menjadi 2-1. Dalam kemelut di depan gawang, Faheed Attal berhasil menjangkau bola dan meloloskannya ke gawang Indonesia.
Manajer timnas, Ramadhan Pohan, seusai pertandingan menyatakan bahwa pihaknya tidak akan terlalu memikirkan kekalahan tersebut. Menurutnya, tim besutan Pelatih Nil Maizar itu telah tampil maksimal dalam laga tersebut.
"Kita terhenti secara terhormat. Dengan 15 pemain tersisa karena beberapa pemain cedera dan Okto-Pahabol tidak dapat visa, perjuangan ini sudah maksimal," ungkap Ramadhan dalam pesan singkat, Selasa malam.
"Begitupun dengan Bachdim yang dijatuhkan di kotak penalti (tetapi tak ada penalti untuk Indonesia), sayang kita tidak beruntung. Tetapi secara keseluruhan, patut dipuji kesabaran pemain kita merespons positif," kata Ramadhan.
"Kami ucapkan terima kasih kepada publik sepak bola Tanah Air atas dukungannya. Kami meminta maaf karena terhenti di semifinal. Pemain kita mayoritas 90 persen debutan dan masih muda-muda, tetapi mereka sudah berupaya maksimal dan lakukan yang terbaik," tutupnya.
Dalam laga itu, Indonesia lebih dahulu unggul berkat gol yang ditorehkan Irfan Bachdim pada menit ke-13. Namun, empat menit menjelang turun minum, Palestina menyamakan kedudukan melalui gol Abuhabib dari titik putih.
Di babak kedua, Palestina membalikkan keadaan menjadi 2-1. Dalam kemelut di depan gawang, Faheed Attal berhasil menjangkau bola dan meloloskannya ke gawang Indonesia.
Manajer timnas, Ramadhan Pohan, seusai pertandingan menyatakan bahwa pihaknya tidak akan terlalu memikirkan kekalahan tersebut. Menurutnya, tim besutan Pelatih Nil Maizar itu telah tampil maksimal dalam laga tersebut.
"Kita terhenti secara terhormat. Dengan 15 pemain tersisa karena beberapa pemain cedera dan Okto-Pahabol tidak dapat visa, perjuangan ini sudah maksimal," ungkap Ramadhan dalam pesan singkat, Selasa malam.
"Begitupun dengan Bachdim yang dijatuhkan di kotak penalti (tetapi tak ada penalti untuk Indonesia), sayang kita tidak beruntung. Tetapi secara keseluruhan, patut dipuji kesabaran pemain kita merespons positif," kata Ramadhan.
"Kami ucapkan terima kasih kepada publik sepak bola Tanah Air atas dukungannya. Kami meminta maaf karena terhenti di semifinal. Pemain kita mayoritas 90 persen debutan dan masih muda-muda, tetapi mereka sudah berupaya maksimal dan lakukan yang terbaik," tutupnya.
sumber: banjarmasinpost.co.id editor : Antony Rahman
