BANJARMASIN, Amuntaipost.com -- Sebanyak 103 orang dari 32.608 peserta ujian nasional tingkaT SMA/MA/SMK di Kalsel dinyatakan tidak lulus ujian nasional pada pengumuman yang bakal disampaikan Sabtu (26/5/2012).
Sekretaris Dinas Pendidikan Kalimantan Selatan Herman Taufan mengatakan, kendati masih ada peserta UN yang tidak lulus namun prosentase kelulusan UN Kalsel pada periode 2011/2012 terjadi kenaikan menjadi 99,83 persen untuk SMA/MA dan 99,36 untuk SMK.
Sebelumnya, pada tahun ajaran 2010/2011, tingkat kelulusan siswa hanya 99,72 persen dengan total peserta sebanyak 21.330 orang siswa tingkat SMA/MA dan untuk SMK tingkat kelulusannya 99,48 persen.
"Khusus SMK tingkat kelulusannya memang menurun 0,13 persen, namun dibanding kelulusan nasional, kelulusan Kalsel masih lebih baik," katanya.
Menurut Herman, pelaksanaan ujian nasional tahun pelajaran 2011/2012 sama dengan pelaksanaan tahun sebelumnya, yaitu hanya satu kali ujian utama. Proses penilaian kelulusan peserta didik ditentukan berdasarkan nilai akhir.
Nilai akhir atau NA yaitu gabungan antara nilai sekolah/madrasah, dan nilai ujian nasional dengan pembobotan 40 persen dari mata pelajaran sekolah yang diujinasionalkan dan 60 persen untuk UN.
Sementara untuk sekolah yang mendapatkan nilai terbaik yaitu, rangking I untuk SMA, program IPA diraih oleh SMAN I Marabahan dengan nilai 50,59, program IPS SMAN 7 Banjarmasin dengan nilai 51,37 dan program bahasa adalah SMAN 8 Barabai dengan nilai 47,63.
Sedangkan rangking I untuk MA adalah program IPA MAN I Barabai dengan nilai 50,32, IPS MAN 4 Barabai dengan nilai 49,72, bahasa MAN 2 Banjarmasin dengan nilai 46,11 dan rogram AGM MA Ibnu Sinas Masud Putra (HSS) dengan nilai 50,00.
Sedangkan SMK yang mendapatkan rangking I adalah SMK Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru dengan nilai 33,53.
Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin mengatakan, menyambut baik tingkat kelulusan yang dicapai oleh para siswa, dan berharap hal tersebut menjadi pemacu semangat bagi para siswa untuk terus maju.
Rudy berharap, para siswa tidak merayakan kelulusan tersebut secara berlebihan, cukup dengan mengucapkan syukur dan tidak melakukan konvoi itu corat coret baju, karena tidak akan membawa manfaat.
"Silahkan melakukan selamatan bersama teman-temanya, tapi jangan sampai konvoi karena bisa mengganggu kenyamanan lalu lintas bagi orang lain, selain juga membahayakan bagi para siswa sendiri," katanya.
sumber : Banjarmasinpost.co.id
editor : Antony Rahman
sumber : Banjarmasinpost.co.id
editor : Antony Rahman