MANILA, Amuntaipost.com -- Thailand secara resmi dinyatakan sebagai juara umum
Yamaha ASEAN Cup Race 2012 yang berlangsung di Sirkuit SM City Santa
Rosa Laguna, Filipina, Sabtu (8/12/2012). "Negeri Gajah Putih" itu
menerima piala bergilir saat acara The 9th Yamaha ASEAN Cup Race
Farewell Party di The Bellevue Hotel, Manila, Sabtu malam.
Dengan demikian, Thailand menggagalkan ambisi Yamaha Indonesia untuk mencetak hat-trick balapan yang mempertemukan para pebalap Yamaha terbaik di kawasan Asia Tenggara tersebut. Thailand pun mendekati prestasi Indonesia dalam hal menjuarai balapan ini, karena telah meraihnya sebanyak empat kali. Sejauh ini, sejak kejuaraan tersebut digelar 2003, Indonesia menjadi juara sebanyak lima kali.
Meskipun demikian, Indonesia meraih tiga gelar di nomor perorangan, sedangkan Thailand hanya mendapatkan satu trofi. Tiga gelar perorangan itu diraih Tamy Pratama dan Agus Setyawan, yang memenangi heat 1 dan 2 kelas manual (MT). Sedangkan di kelas automatic (AT), pebalap Thailand Anupab Samoon menjadi juara setelah memenangi heat 1 kelas tersebut, dan Indonesia menambah satu gelar lewat Toni Rahmawan, yang menjuarai heat 2 kelas AT.
Sayang, secara akumulasi poin, Indonesia terpaut empat angka dari Thailand. Untuk kelas AT, Thailand mengumpulkan total 127 angka dan Indonesia 66, sedangkan kelas MT, Thailand meraih 75 poin dan Indonesia 132. Dengan demikian, total poin yang dihasilkan Thailand adalah 202, sedangkan Indonesia 198.
Meskipun gagal mempertahankan gelar, kubu Yamaha Indonesia tak berkecil hati. Menurut Manajer Motorsport Yamaha, Supriyanto, dewi fortuna belum menaungi pasukan Merah-Putih, meskipun tiga kali lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di Sirkuit SM City Santa Rosa Laguna.
"Perjuangan anak-anak sudah sangat maksimal sehingga saya tetap bangga. Mungkin kali ini belum menjadi milik kita karena keberuntungan kurang berpihak," ujar supriyanto di sela-sela acara farewell party.
Memang, keberuntungan menjauh dari Indonesia karena pada heat 2 kelas MT, Tamy tak mampu melanjutkan lomba setelah jatuh di lap pembuka. Tamy, yang memenangi heat 1, mengalami cedera karena kaki kanannya terjepit di antara ban belakang dan motor, sehingga perlu waktu yang cukup lama untuk melepaskan kakinya yang terjepit itu.
Setelah petugas (termasuk mekanik Yamaha Indonesia) memotong rantai motor dan melepas roda belakang, Tamy kemudian digotong dan dibawa dengan ambulance ke pusat medis sirkuit. Beruntung, dia tak mengalami cedera serius karena hanya mengalami memar di kaki kanannya.
Padahal sebelum kecelakaan, Indonesia sudah menempatkan lima pebalapnya di posisi enam besar. Dengan gagalnya Tamy, maka hilanglah peluang mendapatkan tambahan angka, meskipun Agus dan Yoga Adi Pratama menempati posisi 1-2, dan Tedy Permana serta Bieffe Agatha Riko Pranata di urutan ke-6 dan 8.
Dalam acara farewell party yang juga dihibur dengan nyanyian tiga gadis seksi yang tampil dengan pakaian sangat minim ini, diumumkan pula beberapa penghargaan seperti tim dengan semangat juang paling tinggi yang diraih Jepang, serta tim paling bersahabat, yaitu India - Jepang dan India, yang bukan anggota ASEAN, menjadi tamu kehormatan di event ini.
Dengan demikian, Thailand menggagalkan ambisi Yamaha Indonesia untuk mencetak hat-trick balapan yang mempertemukan para pebalap Yamaha terbaik di kawasan Asia Tenggara tersebut. Thailand pun mendekati prestasi Indonesia dalam hal menjuarai balapan ini, karena telah meraihnya sebanyak empat kali. Sejauh ini, sejak kejuaraan tersebut digelar 2003, Indonesia menjadi juara sebanyak lima kali.
Meskipun demikian, Indonesia meraih tiga gelar di nomor perorangan, sedangkan Thailand hanya mendapatkan satu trofi. Tiga gelar perorangan itu diraih Tamy Pratama dan Agus Setyawan, yang memenangi heat 1 dan 2 kelas manual (MT). Sedangkan di kelas automatic (AT), pebalap Thailand Anupab Samoon menjadi juara setelah memenangi heat 1 kelas tersebut, dan Indonesia menambah satu gelar lewat Toni Rahmawan, yang menjuarai heat 2 kelas AT.
Sayang, secara akumulasi poin, Indonesia terpaut empat angka dari Thailand. Untuk kelas AT, Thailand mengumpulkan total 127 angka dan Indonesia 66, sedangkan kelas MT, Thailand meraih 75 poin dan Indonesia 132. Dengan demikian, total poin yang dihasilkan Thailand adalah 202, sedangkan Indonesia 198.
Meskipun gagal mempertahankan gelar, kubu Yamaha Indonesia tak berkecil hati. Menurut Manajer Motorsport Yamaha, Supriyanto, dewi fortuna belum menaungi pasukan Merah-Putih, meskipun tiga kali lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di Sirkuit SM City Santa Rosa Laguna.
"Perjuangan anak-anak sudah sangat maksimal sehingga saya tetap bangga. Mungkin kali ini belum menjadi milik kita karena keberuntungan kurang berpihak," ujar supriyanto di sela-sela acara farewell party.
Memang, keberuntungan menjauh dari Indonesia karena pada heat 2 kelas MT, Tamy tak mampu melanjutkan lomba setelah jatuh di lap pembuka. Tamy, yang memenangi heat 1, mengalami cedera karena kaki kanannya terjepit di antara ban belakang dan motor, sehingga perlu waktu yang cukup lama untuk melepaskan kakinya yang terjepit itu.
Setelah petugas (termasuk mekanik Yamaha Indonesia) memotong rantai motor dan melepas roda belakang, Tamy kemudian digotong dan dibawa dengan ambulance ke pusat medis sirkuit. Beruntung, dia tak mengalami cedera serius karena hanya mengalami memar di kaki kanannya.
Padahal sebelum kecelakaan, Indonesia sudah menempatkan lima pebalapnya di posisi enam besar. Dengan gagalnya Tamy, maka hilanglah peluang mendapatkan tambahan angka, meskipun Agus dan Yoga Adi Pratama menempati posisi 1-2, dan Tedy Permana serta Bieffe Agatha Riko Pranata di urutan ke-6 dan 8.
Dalam acara farewell party yang juga dihibur dengan nyanyian tiga gadis seksi yang tampil dengan pakaian sangat minim ini, diumumkan pula beberapa penghargaan seperti tim dengan semangat juang paling tinggi yang diraih Jepang, serta tim paling bersahabat, yaitu India - Jepang dan India, yang bukan anggota ASEAN, menjadi tamu kehormatan di event ini.
Sumber : Banjarmasinpost || editor : Antony Rahman