Jakarta, Amuntaipost.com — Ada beberapa wajah baru dalam tubuh Tim Nasional Indonesia U-23 saat menghadapi Mitra Kukar di ajang uji coba, Kamis lalu. Salah satu dari pemain baru tersebut adalah Yericho Christiantoko yang didatangkan langsung dari Belgia untuk memperkuat tim yang akan menghadapi SEA Games XXVI, November mendatang.
Yericho memang baru bergabung dengan Egi Melgiansyah dkk. Pria kelahiran Malang tersebut baru tiba Selasa lalu. Meski baru bergabung, Yericho sudah tampak menyatu dengan rekan-rekan barunya. Hal itu terlihat saat dirinya turun bermain melawan Mitra Kukar.
Meski hanya bermain mulai menit ke-57, Yericho mampu bermain baik bersama rekan-rekannya dan bisa memberikan perbedaan di sisi kiri. Umpan-umpan yang terukur dan tusukan-tusukan yang sering merepotkan pertahanan lawan menjadi keistimewaan Yericho. Hal ini pula yang membuat dirinya menjadi andalan saat masih membela SAD Indonesia.
Bahkan, ia pernah menjadi incaran tim-tim Uruguay sebelum akhirnya memilih bergabung dengan SC Vise. Yang lebih membanggakan, beberapa pemandu bakat di Uruguay menilai karakter Yericho hampir mirip bintang asal Brasil, Roberto Carlos.
"Saya rasa crossing (umpan silang) adalah kelebihan saya sebagai seorang pemain," kata pemain yang mengidolai Roberto Carlos dan Alexander Pulalo.
Meski sudah mulai menunjukkan bakatnya, Yericho mengaku sempat kesulitan menyesuaikan diri dengan gaya permainan Timnas U-23. Selain karena tipe permainan Timnas U-23 berbeda dengan klubnya SC Vise, cuaca di Indonesia yang terbilang panas juga jadi kendala.
"Di sana (Vise), kami selalu menekan lawan dan umpan satu dua. Alur bolanya juga lebih cepat, berbeda dengan di sini yang agak lambat," jelas pemain berusia 19 tahun tersebut.
Bersama mantan rekan setimnya di SAD Indonesia, Syamsir Alam, Yericho memang menjadi harapan besar publik pencinta sepak bola di Indonesia. Pengalamannya yang pernah bermain di luar negeri diharapkan bisa memberikan pengaruh besar kepada Timnas U-23. Namun, Yericho tak mau jumawa. Ia tak bisa memberikan janji muluk selain berjuang sepenuh hati demi "Merah Putih". Pemain yang menimba ilmu di Arema Malang semasa mudanya ini hanya berharap bisa mengantarkan Indonesia mengulang sukses di SEA Games Manila 1991, yaitu dengan meraih mendali emas.
"Saya akan memberikan kemampuan maksimal sejauh yang saya mampu lakukan dengan Timnas U-23. Ini yang ingin saya lakukan bersama timnas jika nantinya terpilih," tuturnya.
Peluang itu ada. Pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan, mengungkapkan, ia siap memberikan kesempatan kepada Yericho dan juga Syamsir. Pasalnya, permainan keduanya dalam laga melawan Mitra Kukar yang hanya beberapa menit sudah bisa membuat Rahmad berkata puas.
"Performa keduanya saya belum melihat secara umum, tapi keduanya cukup punya peluang," kata Rahmad.
Umpan-umpan matang serta tusukan tajam Yericho dari sisi kiri akan dinanti untuk mengantar Timnas U-23 berjaya di SEA Games.
Data singkat Yericho
Nama : Yericho Christiantoko
TTL : Malang, 14 Januari 1992 (19 tahun)
Tinggi : 167 cm
Posisi : Bek kiri, Sayap Kiri
Karier : Arema U-18 Tim Jatim U-15 2007
Timnas U-16 2008
Timnas U-17 2009
Timnas U-19 2007-2010
SAD Indonesia 2011 (Uruguay)
CS Vise (divisi 2 liga Belgia).
Courtesy of Kompas.com
Yericho memang baru bergabung dengan Egi Melgiansyah dkk. Pria kelahiran Malang tersebut baru tiba Selasa lalu. Meski baru bergabung, Yericho sudah tampak menyatu dengan rekan-rekan barunya. Hal itu terlihat saat dirinya turun bermain melawan Mitra Kukar.
Meski hanya bermain mulai menit ke-57, Yericho mampu bermain baik bersama rekan-rekannya dan bisa memberikan perbedaan di sisi kiri. Umpan-umpan yang terukur dan tusukan-tusukan yang sering merepotkan pertahanan lawan menjadi keistimewaan Yericho. Hal ini pula yang membuat dirinya menjadi andalan saat masih membela SAD Indonesia.
Bahkan, ia pernah menjadi incaran tim-tim Uruguay sebelum akhirnya memilih bergabung dengan SC Vise. Yang lebih membanggakan, beberapa pemandu bakat di Uruguay menilai karakter Yericho hampir mirip bintang asal Brasil, Roberto Carlos.
"Saya rasa crossing (umpan silang) adalah kelebihan saya sebagai seorang pemain," kata pemain yang mengidolai Roberto Carlos dan Alexander Pulalo.
Meski sudah mulai menunjukkan bakatnya, Yericho mengaku sempat kesulitan menyesuaikan diri dengan gaya permainan Timnas U-23. Selain karena tipe permainan Timnas U-23 berbeda dengan klubnya SC Vise, cuaca di Indonesia yang terbilang panas juga jadi kendala.
"Di sana (Vise), kami selalu menekan lawan dan umpan satu dua. Alur bolanya juga lebih cepat, berbeda dengan di sini yang agak lambat," jelas pemain berusia 19 tahun tersebut.
Bersama mantan rekan setimnya di SAD Indonesia, Syamsir Alam, Yericho memang menjadi harapan besar publik pencinta sepak bola di Indonesia. Pengalamannya yang pernah bermain di luar negeri diharapkan bisa memberikan pengaruh besar kepada Timnas U-23. Namun, Yericho tak mau jumawa. Ia tak bisa memberikan janji muluk selain berjuang sepenuh hati demi "Merah Putih". Pemain yang menimba ilmu di Arema Malang semasa mudanya ini hanya berharap bisa mengantarkan Indonesia mengulang sukses di SEA Games Manila 1991, yaitu dengan meraih mendali emas.
"Saya akan memberikan kemampuan maksimal sejauh yang saya mampu lakukan dengan Timnas U-23. Ini yang ingin saya lakukan bersama timnas jika nantinya terpilih," tuturnya.
Peluang itu ada. Pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan, mengungkapkan, ia siap memberikan kesempatan kepada Yericho dan juga Syamsir. Pasalnya, permainan keduanya dalam laga melawan Mitra Kukar yang hanya beberapa menit sudah bisa membuat Rahmad berkata puas.
"Performa keduanya saya belum melihat secara umum, tapi keduanya cukup punya peluang," kata Rahmad.
Umpan-umpan matang serta tusukan tajam Yericho dari sisi kiri akan dinanti untuk mengantar Timnas U-23 berjaya di SEA Games.
Data singkat Yericho
Nama : Yericho Christiantoko
TTL : Malang, 14 Januari 1992 (19 tahun)
Tinggi : 167 cm
Posisi : Bek kiri, Sayap Kiri
Karier : Arema U-18 Tim Jatim U-15 2007
Timnas U-16 2008
Timnas U-17 2009
Timnas U-19 2007-2010
SAD Indonesia 2011 (Uruguay)
CS Vise (divisi 2 liga Belgia).
Courtesy of Kompas.com